tag:blogger.com,1999:blog-43670405386578003972024-03-13T20:05:41.354+07:00zealin ishaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.comBlogger148125tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-26944040087417600882014-12-05T07:45:00.001+07:002014-12-05T07:45:51.378+07:00Tidakkah Cukup Peristiwa Ifki Sebagai Pelajaran?<p dir="ltr">Akhir-akhir ini banyak sekali berita -yang menurut saya- agak meragukan. Namun dengan mudahnya tersebar, tidak sekedar  menjadi trending topic, malah sekalian membuat 'heboh' dan 'geger'. Apa pasal? Kemudahan berbagi salah satunya. Cukup sekali tekan tombol<i> </i><i>share.</i></p>
<p dir="ltr">Selain itu sarana <i>broadcast </i>yang tersedia di BBM maupun WA pun cukup 'berbahaya'. Sering berita-berita yang tak jelas sumbernya berseliweran gegara BC.</p>
<p dir="ltr">Mendapati berita 'menghebohkan', rasanya lebih menggiurkan untuk cepat-cepat membaginya daripada menelusuri terlebih dahulu, sumber dan kebenaran isi berita. Semacam ada kekhawatiran bakalan jadi makhluk <i>kudet</i> kalau tertinggal. Entah, ini efek banyaknya tayangan gosip yang disuguhkan tiap hari pada kita, atau karena sikap kritis yang meluntur? Atau memang ada yang sengaja memanfaatkan keadaan untuk membentuk opini publik? Makin heboh, makin tenar. Makin terkenal, makin melekat di ingatan. Seperti itu kah?</p>
<p dir="ltr">Ah, saya jadi teringat kisah ibunda Aisyah. Yang saat itu, tanpa sengaja tertinggal oleh pasukan kaum muslimin. Teritinggal? Iya.</p>
<p dir="ltr">Suatu ketika, Aisyah mengikuti Rasul, dibawa dengan tandu. Saat rombongan tengah beristirahat, Aisyah belia tiba-tiba menyadari bahwa kalungnya lepas. Dia turun dari tandu. Bermaksud mencari kalungnya. Berjalan sendirian, tanpa terasa dia terpisah dari rombongan. Disisi lain seusai beristirahat, rombongan bersiap melanjutkan perjalanan. Petugas pengusung tandu sama sekali tidak tahu Aisyah keluar, salah satunya karena saking entengnya tubuh Aisyah, sehingga tidak terasa beda dibanding saat tandu kosong. Merekapun berangkat.</p>
<p dir="ltr">Setelah menemukan kalungnya, Aisyah kembali. Tanpa disangka rombongan telah berangkat. Aisyah bersedih. Beruntung ada salah seorang anggota pasukan yang masih dibelakang. Singkat cerita, Aisyah kemudian diantar pulang naik kuda.</p>
<p dir="ltr">Pulang bareng.. apa yang ada dalam benak kalian? Pasukan tadi naik kuda dan memboncengkan aisyah? Atau malah sekalian dia 'mengambil untung'?<br>
Ternyata tidak sama sekali, aisyah duduk diatas kuda, dan si prajurit berjalan mengambil jarak di depan Aisyah.</p>
<p dir="ltr">Namun apa yang terjadi?<br>
Rupanya ada orang yang hatinya tengah tidak bersih, mengabarkan bahwa Aisyah ada 'main' dengan sang prajurit. Tuduhan-tuduhan keji terlontar. Betapa sedih hati Aisyah, juga Rasul, dan bahkan keseluruhan umat muslim. Hingga suatu ketika, Allah tunjukkan kebenaran.</p>
<p dir="ltr">Itulah peristiwa <i>Ifki</i>. Bukankah dari sana banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil?</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-33165241334557976992014-11-09T18:49:00.000+07:002014-11-09T19:00:41.686+07:00Siap-siap kondangan: Review belanja di Hijaiya<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<style type="text/css">p { margin-bottom: 0.1in; line-height: 120%; }</style><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ah senangnya, mendengar kabar salah satu kawan akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Rasanya saya tertular kebahagiannya. Hm,, saya harus bersiap, kosongkan jadwal, dan.. cari baju baru :)</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Berhubung saya lagi persiapan KPR, saya berniat mencari gamis pesta model terbaru dengan harga
miring *<i>irits mode on*</i>. Masalahnya saat ini saya lagi malas keluar
rumah. Apalagi <i>issue</i> kenaikan harga BBM makin santer, jadi mesti berhemat. Saya juga males kalo nanti sampe berdesak-desakan di <i>Mall</i>, rebutan sama para
<i>fashionsista</i>, trus masih harus antri di kasir pula. Beruntung banget saya ketemu <a href="http://hijaiya.com/">HIJAIYA.COM</a>. </span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /><b>Kok belanja online? ga takut kena tipu?</b></span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="line-height: 100%;">Ga dong, uda yakin saya, kalo </span><a href="http://hijaiya.com/" style="line-height: 100%;">HIJAIYA.COM</a><span style="line-height: 100%;"> terpercaya. Mau bukti? Coba aja cek di </span><a href="http://www.polisionline.com/2014/09/hijaiyacom-toko-online-terpercaya-100.html" style="line-height: 100%;" target="_blank">Polisi Online</a><span style="line-height: 100%;">.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Yuk ah, langsung ke
<a href="http://hijaiya.com/" target="_blank">tekape</a> aja.</span></div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><a href="http://hijaiya.com/" target="_blank"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-2YI4z3KWnn4/VF9D1EGr9jI/AAAAAAAAAWE/e2W7sQYgNxA/s1600/hijaiya%2Bhome.png" height="200" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 100%; text-align: justify;">Bagus-bagus kan koleksinya? Asli bikin ngiler semua dah.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 100%; text-align: justify;"><br /></span></div>
<br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
Alih-alih nyari
<a href="http://hijaiya.com/jual/gamis-pesta-modern/" target="_blank">gamis pesta modern</a>, eh saya malah <i>kepincut</i> sama salah satu dress di kategori
<a href="http://hijaiya.com/jual/baju-kerja-muslim/" target="_blank">baju kerja muslim</a> ini *aih dasar wanita*.</span><br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4ZWzugg8-_E/VFgoFT1_YaI/AAAAAAAAAVc/mHHZHGR6xg4/s1600/bju%2Bkerja.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-zNsMbWGhegs/VF9FmC-bJiI/AAAAAAAAAWQ/O684Nrg2jjo/s1600/bju%2Bkerja.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-zNsMbWGhegs/VF9FmC-bJiI/AAAAAAAAAWQ/O684Nrg2jjo/s1600/bju%2Bkerja.png" height="149" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 16px; text-align: justify;">Selalu tergoda sama label </span><i style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 16px; text-align: justify;">"SALE"</i></div>
<br />
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-style: normal;">Gimana ga
tertarik coba, baju cakep gini 100K udah nutupin atas bawah. Modelnya ga
terlalu ribet. Dalam pandangan saya, tampak sederhana tapi menawan.
Justru dengan detil minimalis dan ga terlalu banyak asesori dress ini
tambah tampak cantik. Untuk menyempurnakan proses “menutup aurat”
tinggal kita tambahkan pashimina lebar warna senada, plus sematkan
bros. </span><span style="font-style: normal;">Ga perlu di neko-neko
udah manis banget. Lagian kita kan maunya butup aurat, bukan
membungkus aurat toh?</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-style: normal;"><br /></span>
<span style="font-style: normal;">Nah, begitu di klik, muncul lah detil nya, mantap surantap lah,, ada diskonannya pula,,*wink* dibawah juga sudah dicantumkan berat baju. jadi ga perlu kawatir, bisa buat maksimalin ongkir kalau mau beli beberapa baju sekaligus.</span></span><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-l37yLLDye6o/VF9G4iR2f-I/AAAAAAAAAWc/LHlc4otPWLs/s1600/hijaiya%2Bpilih.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-l37yLLDye6o/VF9G4iR2f-I/AAAAAAAAAWc/LHlc4otPWLs/s1600/hijaiya%2Bpilih.png" height="264" width="640" /></span></a><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-style: normal;">Sayangnya ya baju ini ukuran detilnya belum dicantumin. maksud saya, ukuran macam lingkar dada, lingkar pinggang, panjang rok, dan lain-lain kurang lengkap. Nanti barangkali ada kakak-kakak yang galau, dengan dicantumin detil bisa jadi makin mantep loh.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-style: normal;"><br /></span>
<br />
Lanjut..</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-m3vbLdrpJpM/VF9JbRptndI/AAAAAAAAAWo/a38jlfQCqMU/s1600/carabelanja.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-m3vbLdrpJpM/VF9JbRptndI/AAAAAAAAAWo/a38jlfQCqMU/s1600/carabelanja.png" height="320" width="258" /></span></a></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i>Step by step</i> belanjanya udah tertera kok,, ga usah kawatir salah atau ada yang terlewat :D</span></blockquote>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berarti selanjutnya,</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7GF55Jmg5yk/VF9KJL1xj8I/AAAAAAAAAWw/8vkdhk5xcjw/s1600/hijaiya-cekout.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-7GF55Jmg5yk/VF9KJL1xj8I/AAAAAAAAAWw/8vkdhk5xcjw/s1600/hijaiya-cekout.png" height="133" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"> mari kita checkout dan masukin alamat</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-8WFzwXqgM-I/VF9KNVdEm4I/AAAAAAAAAW4/nCaSMZv7u3U/s1600/isian%2Balamat.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-8WFzwXqgM-I/VF9KNVdEm4I/AAAAAAAAAW4/nCaSMZv7u3U/s1600/isian%2Balamat.png" height="185" width="320" /></a></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 100%; text-align: justify;">Ternyata bisa dikirim ke alamat yang berbeda dengan alamat tinggal kita loh. Asyik ya,, kalau ada temen yang lokasinya jauh, bisa nih dibeliin kado disini.</span></blockquote>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Setelah selesai semuanya, tinggal transfer, dan konfirmasi pembayaran.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Duduk manis dirumah, kiriman akan datang :)</span><br />
<br /></div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="line-height: 100%;">Eh,
jadi pengen berandai-andai nih, kalau HIJAIYA.COM nanti koleksinya
dilengkapin sekalian kayaknya ba</span><span style="line-height: 100%;">k</span><span style="line-height: 100%;">al
tambah asyik. Jadi bisa beli semua kebutuhan muslimah<i> Head to toe,</i> di
satu tempat aja. Semoga.</span></span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 100%;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 100%;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 100%;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><a href="http://hijaiya.com/artikel/giveaway-kembalinya-hijaiya/" target="_blank"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-mblG_Elfi0E/VF9QYuPXabI/AAAAAAAAAXI/MxDoMi8_uKI/s1600/banner_hijaiya_small.jpg" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 100%; text-align: justify;">Tulisan ini diikutsertakan dalam </span><a href="http://hijaiya.com/artikel/giveaway-kembalinya-hijaiya/" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 100%; text-align: justify;" target="_blank">Giveaway kembalinya Hijaiya</a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span id="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-32801602209136964702014-10-31T16:41:00.000+07:002014-10-31T16:41:01.067+07:00Optimalisasi PHBS dalam rangka Percepatan Pembangunan Kualitas Kesehatan Indonesia<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Indonesia, negeri dengan cakupan wilayah mencapai 1.904.569
KM<sup>2</sup> meliputi 17.508 pulau dengan total luas daratan 1.811.569km<sup>2</sup>
dan luas perairan 93.000 km<sup>2</sup> (1) serta dengan keragaman keadaan
topografinya menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan pembangunan. Dari total
412 kabupaten di Indonesia (2) terdapat 183 kabupaten yang termasuk dalam
katagori daerah tertinggal (3). Sejumlah 152 kabupaten diantaranya memiliki
Index Pembangunan Manusia (IPM) serta Angka Harapan Hidup (AHH) dibawah rerata
nasional dan masih jauh dari sasaran pencapaian tahun 2014 (4).<o:p></o:p></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-sCJvdTmjj0g/VFNTQIJh7xI/AAAAAAAAAU0/vvvTBTz1hbQ/s1600/peta%2Bdaerah%2Btertinggal.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-sCJvdTmjj0g/VFNTQIJh7xI/AAAAAAAAAU0/vvvTBTz1hbQ/s1600/peta%2Bdaerah%2Btertinggal.png" height="190" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta Persebaran Daerah Tertinggal<br />Sumber: perdesaansehat.or.id</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
Kesehatan merupakan salah satu
faktor penting dalam pembangunan. Dalam <i>Millenium Development Goals (MDGs)</i> terdapat
beberapa poin terkait masalah kesehatan, meliputi: prevalensi balita dengan
berat badan rendah; angka kematian balita; angka kematian bayi; angka kematian
ibu; persalinan ditangani tenaga kesehatan; cakupan imunisasi balita;
pencegahan HIV, malaria, dan penyakit lain; cakupan air bersih; serta sanitasi
lingkungan (5). Pencapaian MDGs yang masih
kurang memuaskan memcerminkan banyaknya permasalahan kesehatan di Indonesia. Untuk
itu diperlukan upaya peningkatan kualitas kesehatan melalui perubahan paradigma
kesehatan dari upaya kuratif – rehabilitatif ke upaya promotif – preventif (6).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
Diantara program yang mengacu
pada upaya promotif-preventif yakni penggiatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang menjadi salah satu fokus Departemen
Kesehatan. Dimana PHBS mengarah pada perilaku yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat
(7). Dengan PHBS diharapkan beban negara
dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan akan berkurang (8).<o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
Disisi lain, Kementrian pembangunan
daerah Tertinggal melalui kebijakan
Percepatan Pembangunan Kualitas Kesehatan Berbasis Perdesaan di Daerah tertinggal,
mengembangkan program Perdesaan sehat (PS). Pengembangan PS bertumpu pada 5
pilar, meliputi: Dokter Puskesmas, Bidan Desa, Air bersih, sanitasi, dan Gizi
(9). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-KYkrrIgL2Ug/VFNRv6f_HFI/AAAAAAAAAUo/uPICLW13Oko/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-KYkrrIgL2Ug/VFNRv6f_HFI/AAAAAAAAAUo/uPICLW13Oko/s1600/download.jpg" height="307" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pilar Perdesaan Sehat<br />sumber: perdesaansehat.or.id</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
Dengan mensinergikan kedua
program tersebut diharapkan percepatan pembangunan kualitas kesehatan di daerah
tertinggal dapat segera ter-realisasi. Dokter Puskesmas dan Bidan Desa memiliki peranan yang sangat besar. Selain sebagai penyedia layanan kesehatan primer, dokter dan bidan merupakan penggerak sekaligus penyuluh kesehatan, yang keberadaannya sangat dibutuhkan dalam membentuk pola pemikiran
masyarakat sesuai PHBS. Artinya, diperlukan upaya pemerataan persebaran tenaga kesehatan (Nakes) , terutama dokter dan bidan, baik melalui program PTT, internship, maupun program lain. Dengan demikian diharapkan kedepannya tidak ada lagi daerah-daerah, terkhusus yang termasuk katagori tertinggal, yang mengalami kekosongan Nakes.</div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
Dipihak lain, upaya peningkatan keberdayaan masyarakat
perdesaan dengan penyediaan air bersih dan sanitasi bagi setiap rumah tangga,
serta gizi seimbang juga harus terus dilakukan. Pengetahuan maupun kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sarana terkait air bersih serta pengelolaan limbah harus ditingkatkan. Pemberdayaan masyarakat juga dapat dilakukan misalnya melalui pemanfaatan pekarangan untuk peternakan dan kebun sayur sederhana, sebagai sumber gizi keluarga. </div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-qj4wWrgGUxk/VFNUDZ38YXI/AAAAAAAAAU8/IASIwop7HMw/s1600/phbs-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-qj4wWrgGUxk/VFNUDZ38YXI/AAAAAAAAAU8/IASIwop7HMw/s1600/phbs-1.jpg" height="122" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
10 indikator PHBS</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
sumber: http://puskesmasmuaramuntai.wordpress.com</div>
<div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
Apabila kelima pilar yang dikembangkan melalui 2 straegi PS diatas dapat ditegakkan, niscaya 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah
tangga dapat tercapai. sepuluh indikator tersebut meliputi : Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan; memberi bayi ASI
eksklusif; menimbang bayi dan balita; mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun; menggunakan air bersih; menggunakan jamban sehat; memberantas jentik di
rumah; makan sayur dan buah setiap hari; melakukan aktivitas fisik setiap hari;
serta tidak merokok di dalam rumah, .</div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
Dengan demikian, suksesnya PHBS
secara langsung akan berdampak pada
perbaikan kualitas kesehatan di Indonesia. Hal ini tentu akan berimbas pada peningkatan IPM
serta ketercapaian MDGs, sehingga Visi pembangunan nasional 2005-2025 yakni Indonesia yang mandiri, maju, dan makmur dapat tercapai.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-T7u51fnk4zQ/VFNRDQrhuBI/AAAAAAAAAUY/UzOBh1A3iwo/s1600/logojam.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-T7u51fnk4zQ/VFNRDQrhuBI/AAAAAAAAAUY/UzOBh1A3iwo/s1600/logojam.png" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: center;">
<b><a href="http://perdesaansehat.or.id/" target="_blank">Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog Jambore Perdesaan Sehat</a></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sumber Informasi:</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
(1). <span style="text-indent: -24px;">The world factbook.<a href="https://www.blogger.com/goog_882037798"> </a></span><a href="https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html">https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html</a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
(2). Daftar jumlah provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia. <a href="http://otda.kemendagri.go.id/index.php/data-otda/data-provkabkota">http://otda.kemendagri.go.id/index.php/data-otda/data-provkabkota</a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
(3). <span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; text-indent: -24px;"> </span><a href="http://www.kemenegpdt.go.id/hal/300027/183-kab-daerah-tertinggal" style="text-indent: -24px;">http://www.kemenegpdt.go.id/hal/300027/183-kab-daerah-tertinggal</a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
(4). <a href="http://perdesaansehat.or.id/index.php/tentangkami/latarbelakang">http://perdesaansehat.or.id/index.php/tentangkami/latarbelakang</a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
(5). <span style="text-indent: -24px;">Milenium development goals Monitoring. </span><a href="http://www.unicef.org/statistics/index_24304.html">http://www.unicef.org/statistics/index_24304.html</a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
(6). Upaya peningkatan kesehatan masyarakat. h<a href="ttp://ilmukesmas.com/upaya-peningkatan-kesehatan-masyarakat/">ttp://ilmukesmas.com/upaya-peningkatan-kesehatan-masyarakat/</a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
(7). Perilaku Hidup Bersih Sehat. <a href="http://promkes.depkes.go.id/?page_id=1704">http://promkes.depkes.go.id/?page_id=1704</a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
(8). PHBS <a href="http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat">http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat</a><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
(9). 5 pilar perdesaan sehat. <a href="http://perdesaansehat.or.id/index.php/tentangkami/pilarps">http://perdesaansehat.or.id/index.php/tentangkami/pilarps</a><o:p></o:p></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-14812971425192817242014-10-30T07:45:00.001+07:002014-12-05T09:25:38.728+07:00Ujian Keyakinan<p dir="ltr">Gambar ini saya culik (dengan izin) dari profil BBM adik kelas saya. Ada sentilan kali pertama saya membacanya. Pas benar dengan kecamuk rasa yang sedang saya alami.</p>
<p dir="ltr">Serasa kembali diingatkan.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://lh4.ggpht.com/-LmMiYRALlUI/VFGKHH9eJUI/AAAAAAAAAUA/APJ5G1ajKCE/s1600/IMG_20141029_170755.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh4.ggpht.com/-LmMiYRALlUI/VFGKHH9eJUI/AAAAAAAAAUA/APJ5G1ajKCE/s640/IMG_20141029_170755.png"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Adakalanya saya merasa kecewa, saat apa yang saya inginkan gagal menjadi pencapaian, juga harapan yang belum menjadi kenyataan. Ada sedih yang turut menghampiri.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Ah, saya kembali tersentil. Kadang dengan mudahnya pemahaman, bahwa tidak mungkin tiap kejadian yang saya alami lepas dari pengaturanNya, menguap karena kecewa. Juga keyakinan, bahwa setiap rencanaNya pastilah yang terbaik untuk kita, terkadang turut memudar.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Maka tak berlebihan kiranya, tulisan saya di wall fb beberapa waktu lalu: </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://lh5.ggpht.com/-_rH2kyq0xaU/VFGKKE_L0YI/AAAAAAAAAUI/Q5dkNNPK13I/s1600/Screenshot_2014-10-29-08-21-54_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh5.ggpht.com/-_rH2kyq0xaU/VFGKKE_L0YI/AAAAAAAAAUI/Q5dkNNPK13I/s640/Screenshot_2014-10-29-08-21-54_1.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Boleh jadi apa yang kita harapkan memang bukan 'yang terbaik untuk kita menurutNya' karena hanya Dia tahu tentang esok, dan hanya Dia yang paling tahu apa-apa yang terbaik untuk kita.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-50813288489436113822014-10-28T17:16:00.001+07:002014-10-28T18:01:56.624+07:00Belajar dari "Chef"<p dir="ltr">Kali pertama diajak nonton "Chef", saya kira bakalan ketemu dengan lomba-lomba macam 'Master Chef', 'Top Chef', 'Like a Chef' atau acara masak-masak seperti 'Makan Besar' maupun acara barunya Chef Juna. Ternyata saya salah besar. "Ini judul film dek", kata suami saya. Mendadak pikiran saya malah melompat pada tikus kecil fans nya Gustav dalam kisah animasi <i>Rattatoulie</i>. Dan,, <i>tetot</i> lagi-lagi saya salah.</p>
<p dir="ltr">Ternyata "Chef" merupakan drama komedi yang mengisahkan seorang Carl Casper, chef kepala sebuah restoran terkenal yang kehilangan pekerjaannya kemudian mencoba usahanya sendiri diatas '<i>food</i> <i>truck</i>'. Jalan ceritanya terasa dekat dengan kehidupan harian kita, diantaranya dalam adegan dimana Carl bersitegang dengan pemilik restoran. Tulisan pedas seorang <i>food</i> <i>blogger</i> sekaligus kritikus makanan mebuat carl tertantang menyajikan menu baru kreasinya. Namun apadaya, pemilik restoran kukuh pada pendiriannya: menu tidak boleh berubah sedikitpun. Lantas bagaimana sikap Carl? Daripada penasaran.. tonton sendiri ya film nya... :) oia, selain tentang pekerjaan, film ini dibumbui juga lho dengan konflik keluarga.</p>
<p dir="ltr">Nah, dari film "Chef" ini saya mendapat beberapa pelajaran:</p>
<p dir="ltr">1. Setinggi-tingginya posisimu saat bekerja di tempat orang lain tetap saja kamu 'buruh', sebaliknya serendah apapun kalau itu usaha yang kau rintis sendiri kamu lah 'bos' nya.</p>
<p dir="ltr">2. Beranilah mengambil resiko.. keluarlah dari tempat yang keliatannya seperti <i>comfort</i> <i>zone</i>, yang sebenarnya belum tentu benar-benar membuatmu nyaman.</p>
<p dir="ltr">3. Jadilah kreatif, karena kadang kala kreatifitas itulah yang membuatmu '<i>survive</i>'</p>
<p dir="ltr">4. Melek teknologi. Manfaatkan perkembangan teknologi untuk hal positif, salah satunya untuk marketing seperti yang dilakukan Percy (anak Carl)</p>
<p dir="ltr">5. Perbaikilah hubungan dengan anak, dan percayalah banyak keajaiban yang akan terjadi dalam hidup.</p>
<p dir="ltr">6. Dan seterusnya monggo yang udah nonton,,  diambil pelajaran sendiri dan silakan ditambahkan.. ;)</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://lh6.ggpht.com/-cjDpxZ3Q0ao/VE93gOnyjKI/AAAAAAAAATg/NTYlyyulluk/s1600/MV5BMTY5NTYzNTA1M15BMl5BanBnXkFtZTgwODIwODU1MTE%252540._V1_SY132_CR0%25252C0%25252C89%25252C132_AL_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh6.ggpht.com/-cjDpxZ3Q0ao/VE93gOnyjKI/AAAAAAAAATg/NTYlyyulluk/s640/MV5BMTY5NTYzNTA1M15BMl5BanBnXkFtZTgwODIwODU1MTE%252540._V1_SY132_CR0%25252C0%25252C89%25252C132_AL_.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-56417293750693886392014-10-26T15:09:00.001+07:002014-10-29T16:07:08.702+07:00Manisan Putih Semangka<div dir="ltr">
Salah satu buah kesukaan suami adalah semangka. Kesegarannya cukup untuk mengusir dahaga setelah seharian beraktifitas. Kadar air nya yang tinggi memang cocok untuk merehidrasi tubuh. Selain itu, dalam buah semangka banyak kandungan vitamin, mineral juga <i>licopene</i>. Disisi lain, kita acapkali memandang sebelah mata bagian kulit semangka. Padahal disana masih terdapat vitamin, serat pangan, bahkan ditemukan <i>citrulline</i> suatu jenis antioksidan dalam jumlah besar.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Setelah mengetahuinya rasanya sayang sekali untuk membuang begitu saja si 'putih semangka' ini. Terkadang saat "sadar" kami berusaha memakan bagian putih bersamaan dengan daging buah. Rasanya "anyep" (semacam tawar), sehingga kami merasa mustahil menyapu bersih bagian kulit tersebut.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya jadi berfikir, "Ini kulit semangka bisa diapain ya?"</div>
<div dir="ltr">
<br />
Pernah saya mencoba membuatnya menjadi selai. Tapi saya tidak puas. Tidak ada aroma khusus membuat selai terasa hambar. Sekedar manis dari gula saja. Saya dengar di beberapa negara kulit semangka dimanfaatkan untuk membuat acar dan manisan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya akhirnya menemukan tulisan mb Endang: <a href="http://www.justtryandtaste.com/2014/08/manisan-kulit-semangka-daur-ulang-yuk.html" target="_blank">Manisan Kulit Semangka - Daur Ulang Yuk! </a>Semangat saya langsung menggelora *halah* untuk segera mengeksekusi resep beliau.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Berikut resepnya:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Bahan:</b></div>
<div dir="ltr">
<br />
- 700 gram - 1 kg kulit semangka yang sudah dibersihkan<br />
- 300 ml air untuk merebus<br />
- 500 - 700 gram gula pasir<br />
- 1/2 sendok teh garam<br />
- parutan kulit jeruk lemon dari 1 butir jeruk (optional)<br />
- 2 buah jeruk lemon, ambil airnya ( optional) atau bisa diganti dengan air jeruk nipis<br />
- 1/2 sendok teh vanili bubuk</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Cara membuat:</b> *saya resume berdasar resep asli</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
-Bersihkan kulit semangka dari sisa.daging buah serta dari kulit luar, sehingga hanya tersisa bagian putih nya saja. Potong-potong ukuran 2x2cm. Kemudian cuci bersih.</div>
<div dir="ltr">
- masukan putih semangka ke dalam panci, rebus dengan sedikit air hanya hingga putih semangka cukup empuk (mudah ditusuk dengan garpu)</div>
<div dir="ltr">
-masukkan gula, garam, dan parutan kulit lemon. Aduk rata.</div>
<div dir="ltr">
- masak dengan api kecil dan panci dalam keadaan tertutup hingga air mengental dan surut (hampir habis) serta putih semangka berubah menjadi transparan menyerupai jelli.</div>
<div dir="ltr">
- tambahkan air jeruk lemon dan vanili. Aduk rata. Angkat.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Nah cukup simple kan stepnya.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Bagian yang cukup berat dari pembuatan manisan ini yakni saat memisahkan putih semangka dari kulit luarnya yang keras. Cukup menguras tenaga :D</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://lh5.ggpht.com/-OUjzP_-2IpQ/VEysGo9aaVI/AAAAAAAAATI/PX2WWsTxBKA/s1600/P_20140923_092810_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh5.ggpht.com/-OUjzP_-2IpQ/VEysGo9aaVI/AAAAAAAAATI/PX2WWsTxBKA/s640/P_20140923_092810_1.jpg" height="237" width="320" /> </a> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-508458524862437532014-10-24T16:41:00.000+07:002014-10-24T16:41:27.309+07:00Ada Apa di 24 Oktober?Ada yang tahu hari ini hari apa?<span id="fullpost">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Hari Jumat</div>
<div>
<br /></div>
<div>
H-1 dari 1 Muharram</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Iya, keduanya bener,, tapi ada satu lagi,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hari ini, 24 Oktober adalah Hari Dokter,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tidak seterkenal Hari Buruh yang kemudian dijadikan hari libur nasional mulai tahun ini. Tidak selegendaris Hari Guru, juga tidak segegap Hari TNI.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mungkin saya pribadi yang kudet, dan kuper, atau mungkin profesi dokter yang dekat bahkan lekat dengan "pengabdian", sehingga bukan keriuhan di hari peringatannya, tapi justru lebih dekat pada pengingatan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selamat Hari Dokter Sejawat,, </div>
<div>
Semoga Allah memberkahi tiap peluh yang tercucur, tiap menit yang tercurah untuk kepentingan sesama,,</div>
<div>
<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-mMWI0c3EV1g/VEoeYpD6qNI/AAAAAAAAAS4/jdl5H6kr4pc/s1600/normal_stetoskop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-mMWI0c3EV1g/VEoeYpD6qNI/AAAAAAAAAS4/jdl5H6kr4pc/s1600/normal_stetoskop.jpg" height="303" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber: tartverkstan.com</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-34622740819982346812014-10-23T07:39:00.002+07:002014-10-23T07:39:31.040+07:00Mahalnya Biaya Listrik<h4 style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;">Ngobrol ngalor-ngidul seputar berbagai kejadian yang dilalui
masing-masing dari kami cukup menjadi pelepas
penat setelah beraktifitas seharian. Apa saja bisa kami perbincangkan.
Dari issue politik, berita regulasi, pertukangan dan bangunan, sampai kenaikan
hargai cabai di pasar pun bisa jadi pembicaraan hangat. Sore kemarin sembari
menikmati santap sore di temaram senja alias gegara mati lampu A.K.A listrik
padam <a href="http://daoranje.blogspot.com/2014/10/cerita-sore-3-jam-tanpa-listrik.html" target="_blank">(cerita ada disini)</a> , pak suami jadi bercerita mengenai genset berkapasitas 1 megawatt yang
berada di kantornya.</span></h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Pak suami (P) : Dek, tahu nggak, buat ngidupin tu genset
butuh berapa liter ?</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Saya (s) hah? Apa? Hm,, emang berapa?</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>P : itu,
berapa liter solar yang dibutuhkan buat nyalain genset yang di kantor? Coba
tebak!</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S : berapa
ya? Kayaknya banyak,, 100 liter?</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>P : salah</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S : ooh,,
kebanyakan ya *polos (jujur saya enggak tahu, bener-bener tebakan ngasal tadi
itu)</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>P : jadi,
untuk mengoperasikan sebuah genset berkapasitas 1megawatt dalam kurun waktu 24
jam dibutuhkan solar sebanyak 10.000 liter dek. Luar biasa banyak kan?
Perubahan energi dari solar tadi menjadi energi listrik kira-kira sebesar 30%
saja dek.</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S :
*manggut-mangut (serius banget sih ini suamiku ini)</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S :
selebihnya jadi energi panas ya (dan jadi bunyi juga kan ya?) kalo cuma 30%
efisiensinya kenapa ga ngembangin dari gas ya? Kan kita punya banyak to gas
alam, apa sukur-sukur pake Biogas gitu energi yang terbarukan..</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>P : sampai
saat ini sih yang dinilai paling efisien tetap bahan dari fossil sih dek.. eh
ngomong-ngomong,, agak melenceng ya,, jangan salah lho ya,, kita memang punya
gas alam, tapi beda lho sama gas yang dipake di rumah. Yang di rumah itu LPG,
negara kita import besar-besaran dek..</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-ZLiaQeyMwGQ/VEhNaTcOSCI/AAAAAAAAASo/7PPurmfhW3E/s1600/gardu.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-ZLiaQeyMwGQ/VEhNaTcOSCI/AAAAAAAAASo/7PPurmfhW3E/s1600/gardu.jpg" height="183" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber: en.tempo.co</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sejenak pembicaraan listrik teralihkan. Terselang bermacam
aktifitas.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ternyata durasi pemadaman kali ini cukup panjang. Awalnya
kami kira karena ada proyek pelebaran jalan yang melibatkan penggeseran tiang
listrik dan telpon. Tapi ternyata bukan, muncul BC tentang gangguan yang
menyebabkan padamnya 32 gardu induk. Tetiba obrolan sore tadi pun berlanjut<o:p></o:p></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S: “Mas, inget salah satu adegan di film masha and the bear?
Yang masha rebutan mulu sama anak panda, trus terakhir lari-larian yang
akhirnya malah jadi nyalain listrik se kota itu lho..</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>P: oh,, iya,, yang di turbin itu ya</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S: asyik kali ya kalo kita punya kayak gitu,, bisa sekalian
olahraga..</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>P: capek banget lah dek,,</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S: eh, mas tadi yang tentang genset. Misal ya <u>lost energi
untuk transmisi listrik (selama distribusi) tidak kita perhitungkan</u>, satu genset yang
mas ceritain tadi bisa buat ngapain apa aja? Buat nyalain apa gitu?</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>P: oh, itu kan gensetnya kapasitas 1MW, ya kalo buat nyalain
rumah yang pake 900watt ya bisa buat nyalain sekitar 1.111 rumah dek.</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S: banyak juga ya,,
eh tadi mas bilang 24 jam butuh 10.000 liter ya? Berarti 1 rumah itu per 24 jam
butuh sekitar 9 liter solar dunk.. solar sekarang berapa? 5500 ya? Wa berarti mahal juga ya..</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>P: nah itu lah,,</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><o:p></o:p></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>S: @-@</i><a name='more'></a></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ternyata ngomongin listrik dan seuprit tentang produksinya
aja udah bikin kliyengan ya,,<o:p></o:p></div>
<span id="fullpost">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-35282540411122046052014-10-21T09:19:00.003+07:002014-10-21T09:49:27.473+07:00Cerita sore: 3 Jam Tanpa Listrik <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-xkh47lhxQZI/VEW_DLjXIYI/AAAAAAAAARw/wbLM9Qiizbk/s1600/gardu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-xkh47lhxQZI/VEW_DLjXIYI/AAAAAAAAARw/wbLM9Qiizbk/s1600/gardu.jpg" height="182" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber: en.tempo.co</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Tengah menikmati santapan sore dan tetiba mati lampu itu
rasanya sesuatu. Masih beruntung tempat makan yang kami pilih semi outdor,
sehingga acara makan tidak terselang oleh gelap. Bahkan akhirnya kami bisa
melahap sajian sembari bercakap dan menikmati potongan cahaya senja.<br />
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Padahal hari ini adalah <a href="http://www.pln.co.id/blog/pasokan-listrik-untuk-acara-pelantikan-presiden-berlapis/" target="_blank">hari pelantikan presiden </a>baru, hari pertama kok dihadiahi mati lampu ya.. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
15 menit berselang, pegawai rumah makan belum berhasil
menyalakan genset. Kebetulan juga hidangan telah habis disantap. Kami pun
memutuskan pulang. Ternyata listrik di perumahan pun padam.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
30 menit, masih gelap. Alhamdulillah pak suami sudah mempersiapkan
<i>emergency lamp</i>. Cukup untuk menerangi seisi rumah kontrakan.</div>
<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
60 menit berselang, listrik masih padam. Banyak notifikasi
yang terlewat. Grup WA ramai dengan perbincangan ‘Oi, tempat kalian mati lampu ga?’
Juga pertanyaan ‘No telp un<o:p></o:p></div>
tuk lapor dan
komplain PLN tu berapa ya?’ kemudian muncul BC yang dipercaya bersumber dari FB PLN,
intinya mengabarkan adanya gangguan IBT trafo di Ungaran yang menyebabkan 32
gardu induk padam. WOW,, <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
90 menit dan listrik masih padam. Jadi kepikiran ibu-ibu
mesti mulai panik. Yang punya debay mungkin sedari tadi sibuk demi keselamatan
stok ASIP. Yang punya balita pun mungkin tengah sibuk menenangkan anak-anaknya
yang kegerahan. <o:p></o:p><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-jiCua4I0L_k/VEXCQMeyvzI/AAAAAAAAAR8/8UmPQkWTBWs/s1600/13106552.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-jiCua4I0L_k/VEXCQMeyvzI/AAAAAAAAAR8/8UmPQkWTBWs/s1600/13106552.jpg" height="200" width="160" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber: goodreads</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
120 menit berlalu, dan masih padam. Jadi teringat, semasa
SMA pernah membaca buku-buku karya pak DIS, belum semua tuntas dibaca memang, tapi diantaranya yang paling berkesan adalah <span style="color: #f1c232;"><a href="http://www.goodreads.com/book/show/13106552-dua-tangis-dan-ribuan-tawa" target="_blank">Dua Tangis dan Ribuan Tawa</a></span> kumpulan catatan
beliau selama menjabat sebagai CEO PLN. Tentang tantangan pendistribusian
listrik, targetan-targetan untuk tiap cabang, dll. Buku seru yang membuat saya larut dalam haru, membacanya menjadikan seolah-olah saya merasakan apa yang dihadapi pak DIS dan jajarannya, berat pasti<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
150 menit sudah listrik padam. Hujan turun dengan lebatnya. Sejenak
pikiran saya teralih, khawatir kalau rumah bocor. Tapi entah kenapa saya masih saja teringat
penggalan buku pak DIS, ah ini pegawai PLN mesti lagi sibuk, dan kepala-kepala
cabangnya bakalan kena semprit,, ini lewat sangat jauh dari targetan yang
tercantum di bukunya pak DIS.. ini masih pulau Jawa lho ya.. gimana yang diluar
jawa sana? Hm,, apa sekarang udah beda lagi ya targetannya?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
180 menit, kakak-kakak memberi kabar, jogja dan sekitarnya
sudah menyala,, Cilacap kok belum? “sabar, antri ya, nyalainnya satu-satu”
demikian kata kakak ketiga. Benar juga,, ber menit-menit kemudian akhirnya
nyala juga,, <o:p></o:p><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Well,, ternyata 3 jam-an tanpa listrik udah bikin bingung
ya,, Saya jadi teringat obrolan sore tadi bersama pak suami tentang mahalnya
biaya listrik. Mungkin kejadiaan ini bisa jadi pelajaran bersama. Untuk PLN
berarti tantangan yang semakin besar, maintenance dan teman-temannya agar
diperhatikan, sehingga targetan yang seperti tercantum di buku pak DIS dapat
tercapai di seluruh cabang. Untuk pejabat daerah, kalau PLN mau bikin
pembangkit jangan dibikin sulit. Untuk pejabat mana saja yang terkait pengadaan
barang, kalau lewat lelang bolehlah cari yang murah yang penting kualitas. Dan untuk
semua pelanggan PLN (sebagai pengingatan diri terutama) jangan hanya melulu
ngeluh dan komplain, mungkin kita pun bisa sedikit berbenah. Anjuran 17-22 yang
dulu ramai di iklankan dan anjuran hemat listrik tentunya sangat baik untuk
kita terapkan.<o:p></o:p></div>
<span id="fullpost">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-73167761192156981952014-09-10T15:42:00.001+07:002014-09-10T15:45:05.637+07:00Menikmati Gurihnya Gepuk Sunda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Beberapa waktu lalu, saya mendapati kantung-kantung plastik berisi daging sapi di freezer rumah ibu mertua. Belum ada yang sempat mengolah. Disamping kami juga termasuk yang gampang bosan dengan masakan daging. Kebetulan adik ipar baru mudik dari Bandung. Jadilah kami berdiskusi ringan, mau diapakan kah onggokan daging tersebut.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
"Kayaknya masakan daging yang prosesnya di pukul-pukul itu enak mbak," begitu kata adik ipar saya. Waktu itu saya berpikir ke arah Empal Solo, tapi kemudian adik saya bercerita pernah memakan makanan yang dimaksudnya tadi di resto<i> a la</i> Sunda. Karena saya sendiri belum pernah mencobanya, saya coba <i>browsing</i> dahulu. dan ternyata yang dimaksud adik ipar saya adalah Gepuk Sunda,, :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Beberapa resep yang saya temukan, diantaranya di <a href="http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/9283/gepuk-daging-manis#.VBAGjjdxqho">sajiansedap.com</a>, <a href="http://www.femina.co.id/kuliner/resep/hidangan.indonesia/gepuk/004/001/1047/02">femina.co.id</a>, seta <a href="http://www.umiabie.com/2012/01/resep-gepuk-sunda-enak.html">umiabie.com</a> ada sedikit perbedaan. Nah daripada saya bingung mau mencoba resep yang mana, akhirnya saya coba-coba sendiri. yang penting step-step pengolahannya masih sesuai dengan kaidah pembuatan gepuk :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://lh6.ggpht.com/-DD73qFciIyI/UsYFwz_wXsI/AAAAAAAAAPs/dIBzLo6cUaQ/s640/20131015_173044.jpg" height="201" width="320" /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Berikut resepnya,,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Bahan</b>:</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1 kg daging sapi tanpa lemak</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
500ml santan kental</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1 batang serai, memarkan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1 ruas jari lengkuas, memarkan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
beberapa lembar daun salamdan daun jeruk purut</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1 sdt garam</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1/2 batang gula merah</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1sdm asam jawa </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
air untuk merebus dagin</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
minyak untuk menggoreng </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Bumbu halus:</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
6 siung bawang putih</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
10 butir bawang merah</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
6 butir kemiri</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1 sdm ketumbar </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Cara membuat:</b></div>
<ol>
<li>rebus daging dengan air sampai daging matang dan cukup empuk, angkat, dinginkan.</li>
<li>potong-potong daging melawan serat dengan ketebalan sekitar 1-1,5cm, kemudian memarkan dengan cara memukul-mukul daging, hingga ukuran daging melebar.</li>
<li>masukkan bumbu yang telah dihaluskan kedalam sisa kaldu, tambahkan garam, gula, dan bahan lain.masukan daging yang telah dimemarkan. Masak dengan api kecil hingga bumbu meresap, dan santan mengering, angkat.</li>
<li>goreng hingga kecoklatan. Sajikan selagi hangat </li>
</ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-15117613102125561332014-09-09T10:02:00.000+07:002014-09-09T10:21:31.240+07:00Pie Mangga<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Siapa sih yang ga ngiler ketemu buah-buah segar? Apalagi yang ranum di pohon. Rasanya pasti lebih mantap. Seperti siang itu, niatan main ke rumah Mbah berbuah pertemuan dengan mangga masak pohon. Seperti biasa, apapun yang ada dilingkungan rumah mbah, entah jeruk, mangga, matoa, maupun pisang, bahkan jajanan dan beras sekalipun, selalu kami disuruh membawa; dan akhirnya siang itu suami beraksi: panen mangga. Entah namanya mangga apa, ada yang menyebut mangga Cengkir, karena ukurannya memang gede, segede calon kelapa muda (cengkir), bisa mencapai 2 kg sebuahnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kalo tentang rasa, mangga ini asem-manis segar. berbeda dengan Harum manis yang manis legit. Sebenarnya mangga jenis ini lebih enak dimakan langsung, atau di jus. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nah, karena buah yang kami peroleh lumayan banyak, sepertinya orang rumah bakalan bosen kalau ketemu mangga potong terus. Maka mulailah saya mencari-cari resep, dan ketemulah blog nya mbak Endang, justtryandtaste.com. Ada resep Pie Mangga garing renyah dan gurih yang sepertinya patut dicoba.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di blog nya, mbak endang menjelaskan secara detil step by step nya, juga disertai perincian kenapa kok kita stepnya harus begini, dst. Sehingga sebagai orang yang baru "ndapur", saya merasa sangat terbantu.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena saya tidak punya cetakan pie, saya gunakan loyang biasa, yang bagian bawahnya tidak bisa dilepas (bukan loyang bongkar pasang), jadinya saat mengelurarkan pie, loyang harus saya balik. dan,, bagian tengahnya langsung amblas,, :(</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://lh4.ggpht.com/-2IExul1-zEI/UuoJmh73eFI/AAAAAAAAAQc/TzhqBBCHNKA/s1600/20131222_190331.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh4.ggpht.com/-2IExul1-zEI/UuoJmh73eFI/AAAAAAAAAQc/TzhqBBCHNKA/s640/20131222_190331.jpg" height="240" width="320" /> </a> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">untuk resep Pie Mangga asli-nya mbak Endang ada <a href="http://www.justtryandtaste.com/2011/10/renyah-garing-gurihnya-pie-mangga.html" target="_blank">disini</a> ya,,</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><u>Bahan kulit pie<i>:</i></u></b></span><br />
<br />
<ul>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">350 gram tepung terigu serba guna atau protein rendah (misal Segitiga Biru & Kunci Biru)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1 sendok teh garam</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2 sendok makan gula pasir</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">200 gram mentega, dinginkan di kulkas hingga keras, potong kecil-kecil</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">60 - 120 ml air es (bisa kurang, hanya sampai cukup untuk membentuk adonan yang lembab, dan tidak lengket)</span></li>
</ul>
</div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><u>Bahan isi pie:</u></b></span><br />
<br />
<ul>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2 buah mangga arum manis atau mangga jenis lain yang matang sempurna dan manis rasanya, kupas potong-potong ukuran 2 x 2 cm. --> saya pakai mangga cengkir yang asem-manis</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2 sendok makan tepung maizena --> ditambahi sampai 3 sendok, tekstur mangganya lebih basah dari harum manis</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1/2 sendok teh garam</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1 sendok teh gula pasir --> saya tambahi sampai 4 sendok,, supaya asemnya berkurang :)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1 sendok teh bubuk kayu manis</span></li>
</ul>
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /><b><u>Olesan:</u></b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1 sendok susu bubuk + 3 sendok makan air, aduk rata</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /><b><u>Cara membuat:</u></b></span><br />
</div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u>Kulit pie:</u></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<br />
<ol>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">campur bahan kering dalam mangkuk, masukan potongan mentega beku, cacah-cacah mentega dan tepung dengan pisau hingga berbutir kecil (seukuran biji kedelai - kacang tanah). Atau bisa juga dengan menggosok mentega dan tepung menggunakan telunjuk dan ibu jari.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">aduk adonan perlahan dengan spatula agar remah.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">Masukkan setengah bagian air es ke tepung, biarkan air es terserap oleh tepung. Aduk adonan menggunakan ujung</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">-ujung </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">jemari tangan hingga air menyatu dengan adonan. Jika </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">ad</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">onan masih kering dan tercerai berai</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;"> maka t</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">ambahkan air sedikit demi sedikit menggunaka sendok.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;"> Aduklah</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;"> adonan dengan gerakan lembut, jangan menekan-nekan adonan. Kita harus menjaga mentega sesedikit mungkin hancur dan lumer. </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">setelah terbentuk adonan yang lembab, pindahkan ke meja, "uleni" dengan gerakan yang ringan dan lembut, hanya sampai adonan menyatu seperti bola yang kasar. jangan berlebihan dalam menyentuh adonan.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">bagi adonan menjadi 2 bagian yang sama, bulatkan dan tipiskan hingga diameter sekitar 12cm. bungkus dengan plastik wrap, masukkan ke kulkas selama 30 menit agar mentega kembali keras.</span></li>
</ol>
</div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;"><u>isi:</u> </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">campur semua bahan hingga merata</span></div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;"><u>penyelesaian:</u></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<br />
<ol>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">panaskan oven di suhu 200'C kurang lebih selama setengah jam. Siapkan loyang, olesi mentega dan tepung. </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">Keluarkan adonan kulit dari kulkas, letakkan di permukaan yang datar kemudian gilas adonan dari bagian tengah ke pinggir hingga ketebalan adonan 1 - 1,5 cm. </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">Ambil loyang, ukur loyang keatas lembaran adonan, tambahkan lebarnya sebanyak 3 cm agar pas ketika dimasukkan ke dalam loyang.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">pindah adonan ke dalam loyang, potong melingkar sisa adonan di atas permukaan loyang. tusuk-tusuk permukaan adonan menggunakan garpu.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">tuangkan bahan isi, ratakan menutupi seluruh adonan.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">gilas sisa adonan seperti langkah-2. letakkan diatas campuran mangga sebagai tutup pie.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">tekan-tekan bagian pinggir adonan, agar kedua adonan menempel dengan baik. rapikan dengan pisau. sisa adonan dapat dimanfaatkan untuk menghias pie.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">olesi permukaaan pie dengan susu cair, panggang selama 40-50 menit sampai pie kecoklatan.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18.200000762939453px;">keluarkan pie dari oven, dinginkan sejenak. lepaskan loyang. potong-potong dan sajikan,,</span></li>
</ol>
</div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: 12px; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small; line-height: 18.200000762939453px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1f1e1e; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: 12px; line-height: 16.940000534057617px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small; line-height: 18.200000762939453px;"><br /></span></div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-3180394084058296892014-08-29T11:41:00.001+07:002014-08-29T11:41:11.771+07:00Cerita tahu: dari antri hingga terdiskriminasi<div class="MsoNormal">
Beberapa hari yang lalu saya berbelanja ke pasar. Lumayanlah,
itung-itung biar ada aktifitas fisik, ngiteri pasar sembari jinjing belanjaan. Disamping
jenis pilihan sayurannya lebih banyak ketimbang di mamang sayur. Singkat cerita,
sampailah saya di depan ibu-ibu penjual tahu. Tampaknya ibu penjual baru sibuk,
makanya saya tunggu. Pas si ibu penjual sudah beres, segera saya pesan. Mendadak
ada ibu-ibu lain, dari penampilannya saya tebak dia juga penjual, mungkin
jualan ikan, masih dipakainya celemek dan sepatu boot karet. Ibu penjual tahu
langsung sigap membungkus tahu0tahu,, eh,, eh,, lha kok jenis tahunya bukan
seperti tahu yang saya pesan tadi ya??<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ternyata,, ibu penjual tahu mendahulukan ibu penjual ikan,,
well,, baiklah,, mungkin memang sudah langganan. Atau meman sudah teman akrab,
biasa lah,, sama temen, mintanya diduluin,,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Belum selesai dengan ibu penjual ikan, tiba-tiba dateng
ibu-ibu muda yang super rapih dengan suara yang cukup kenceng memesan tahu, ga
tanggung-tanggung, nilainya 5 kali lipat dari yang saya pesan. Dan tanpa diduga
ibu penjual tahu mendahulukannya,, <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ah,, kayaknya sepele ya,, perkara tahu doang,, tapi
sungguh,, saya sebel,,,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Apa karena nominal belanjaan saya ga sebesar ibu yang baru dateng? Ato karena penampilan saya yang seadanya, ga se-oke ibu itu?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ah sudahlah,,</div>
<div class="MsoNormal">
satu sisi saya sebel terhadap ibu penjual yang tidak memperhatikan urutan, disisi lain saya juga sama ibu-ibu yang suka nyerobot..</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Mungkin budaya ngantri saat ini teramat mahal ya,, terkadang kita ga
cukup tau diri, kalo ngerasa datang belakangan ya harusnya siap dilayani
belakangan kan ya?<o:p></o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-66809629281510564662014-04-25T18:52:00.002+07:002014-04-25T18:52:39.185+07:00Jangkauan PemahamanAkhir-akhir ini tengah marak artikel tentang micin yang katanya 'ternyata tidak berbahaya', ramai sekali orang-orang membahasnya. Sedang aku masih menganut teori lama. Ah, jadi ingat keponakan kecil dirumah, hoby sekali makan mie instant..<br />
<br />
"Dek, jangan makan mie terus, ga bagus.."<br />
<br />
Dan anak-anak yang belum mengerti itu pun terkadang tidak mau mendengarkanku,,<br />
<br />
Hah,,, dia mungkin memang belum paham,,<br />
<br />
Aku jadi mencoba merefleksikan sikapnya tadi pada diriku, ternyata ada kalanya aku pun sama saja. Bukan tersoal mie instant-nya. Tapi lebih pada sikapku yang ternyata tak begitu jauh berbeda. Ya, kadang sebelum penuh pemahamanku atas apa-apa yang Allah berikan, aku sudah terlebih dulu mengeluh dan protes pada-Nya, bahkan sesekali aku terlampau lancang untuk menuduhnya 'kurang pengertian'.<br />
<br />
Rabbi,, ampuni kami yang sering lalai, tidak pandai memaknai tiap perhatian-Mu,,,<br />
---<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span class="gen"><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="IN">Rabbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khasirin.</span></i></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="gen"><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="IN"> </span></i></span><span lang="IN"><span style="font-size: 100%;"><i><br /></i>“Ya
Allah, Tuhan kami, sungguh kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan
apabila Engkau tidak mengampuni serta menyayangi kami, niscaya kami
termasuk orang-orang yang merugi…”</span></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-44603042144063395662014-01-02T15:36:00.001+07:002014-01-02T15:36:40.160+07:00Mango Bread<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Musim mangga tiba,, bakalan gampang ketemu sama mangga nih. Dan bener aja, pohon mangga depan rumah tante dan mbah udah siap panen.. Hm.. asyik,,, saatnya mencoba berkreasi,,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kebetulan banget, kemaren abis nemu resep kue mangga yang kayaknya enak banget,,, Moist Mango Nut bread dari chefinyou.com resep aslinya ada <a href="http://chefinyou.com/2010/04/mango-nut-bread-recipe/" target="_blank">disini</a>. Dan ternyata,, setelah dibikin memang mantap,, yuk mari simak resepnya,,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b>Bahan:</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><br /></b></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1 cup tepung terigu serbaguna (contohnya segitiga biru)</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
3/4 cup gula pasir --> bisa dikurang ato ditambah sesuai selera</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/2 sdt baking soda</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/4 sdt garam halus</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/4 sdt bubuk kayu manis</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
2 buah telur, ambil putihnya saja (bisa diganti dengan 1/4 cup minyak nabati, atau 1/4 cup puree mangga) --> aku pake putih telur + puree mangga</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/4 cup minyak nabati</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/2 sdt ekstrak vanila</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1 cup potongan buah mangga</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/2 cup walnut cincang --> skip (ga punya)</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<b>Cara Membuat:</b></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<b><br /></b></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1. Campur putih telur, minyak, ekstrak vanili dalam satu wadah. Di wadah yang lain, campur kelima bahan kering.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://lh5.ggpht.com/-QcSYuktpXFc/UsTWZLloXFI/AAAAAAAAAOM/bqiNgonlIWM/s1600/PhotoGrid_1387174202746.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://lh5.ggpht.com/-QcSYuktpXFc/UsTWZLloXFI/AAAAAAAAAOM/bqiNgonlIWM/s200/PhotoGrid_1387174202746.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
2. Masukkan bahan basah ke campuran bahan kering, hanya sampai terbentuk adonan yang lembab. masukkan potongan mangga. Aduk rata.<br />
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://lh6.ggpht.com/-vMChsV3fGdY/UsTWeMmBBgI/AAAAAAAAAOU/-GLcQvQOBxY/s1600/PhotoGrid_1387174479136.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="200" src="http://lh6.ggpht.com/-vMChsV3fGdY/UsTWeMmBBgI/AAAAAAAAAOU/-GLcQvQOBxY/s200/PhotoGrid_1387174479136.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
3. Panggang dengan suhu 350F selama 50-60 menit, atau sampai matang (saat ditusuk dengan lidi/tusuk gigi, tidak ada bagian adonan yang menempel)</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
4. Dinginkan, potong-potong, dan sajikan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://lh3.ggpht.com/-pANoAI9vHNc/UsTWfkcEjdI/AAAAAAAAAOc/WhgMsT19wRg/s1600/20131215_193521.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" height="150" src="http://lh3.ggpht.com/-pANoAI9vHNc/UsTWfkcEjdI/AAAAAAAAAOc/WhgMsT19wRg/s200/20131215_193521.jpg" width="200" /> </a> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-21049093107923320622013-11-30T08:15:00.003+07:002013-11-30T08:15:46.355+07:00Pernahkah Terpikir untuk Menyerah?Hari-hari ini, ada rasa yang begitu mengganjal,, berat,,<span id="fullpost">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Rasanya kayak lagi panen,,,</div>
<div>
Pagi-pagi nyalain TV,, berita,, pasien terlantar, dsb,,</div>
<div>
Ganti jam, acara talkshow, wawancara,, temanya masih sama,,</div>
<div>
Saat buka FB,, komentar-komentar miring bertebaran dimana-mana,,</div>
<div>
Mau baca kompasiana, tulisan yang menghujat dunia kedokteran ga sedikit,,</div>
<div>
Pengen buka portal berita, juga sama aja,, </div>
<div>
Detik, Kaskus, Twitter semua rame,, bahas dokter,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Publik figur juga pada ga mau kalah,,</div>
<div>
Tebiba muncul <a href="http://news.detik.com/read/2013/11/27/190836/2425657/10/" target="_blank">Politisi yang ikut mengancam</a>,,</div>
<div>
Lalu muncul komentar perih dari <a href="http://news.detik.com/read/2013/11/30/024243/2428331/10/wakil-ketua-mk-profesi-montir-lebih-sulit-daripada-dokter" target="_blank">pejabat tinggi negara</a>,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pedih,, sangat,,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Membaca, mendengar hal-hal negatif setiap saat,, seperti belakangan ini, jujur saja, cukup membuat saya down,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
saya jadi teringat, beberapa hari yang lalu. Seorang rekan kerja saya yang lebih senior tiba-tiba berucap,, "mbak,, mbak kan masih muda ya,, masih termasuk baru lah ketimbang saya,, mesti belum pernah terpikirkan yang namanya pengen menyerah, berhenti dari dunia kedokteran kan ya?"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tertegun saya mendapat pertanyaan itu,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya??</div>
<div>
Pernahkah ingin menyerah??</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jujur,, saya jawab pernah,,</div>
<div>
Tidak hanya sekali malah,,,</div>
<div>
Apalagi dengan keadaan seperti belakangan ini,,,</div>
<div>
Rasanya pengen cepet-cepet stop,, berhenti,, dan fokus pada usaha lain yang secara finansial lebih menjanjikan,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi,,</div>
<div>
Entah kenapa, setiap kali 'keterpurukan' itu menyapa, ada saja kejadian yang membuat saya kembali bisa tegak. Seperti pagi itu, juga pada banyak waktu yang lain. Diakhir sesi konsultasi, dan saat pasien hendak pamit meninggalkan ruang, mendadak mereka merangkaikan doa-doa tulus,, tanpa diminta,,</div>
<div>
Dan itu sungguh,, suntikan motivasi yang luar biasa bagi saya,,</div>
<div>
---</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Well,, apapun yang terjadi hari ini,, biarlah,, biarlah mereka mengatakan apa saja,,</div>
<div>
Tetaplah bekerja sebaik-baiknya</div>
<div>
Tetaplah menebar sebanyak-banyak kemanfaatan,,</div>
<div>
Jangan kecewakan meereka yang tulus menyimpul senyum dan menguntai doa-doa kebaikan untuk kita,,</div>
<div>
Hujan hujatan pasti kan berlalu juga,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ayo.. MOVE ON,,</div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-43616757662891256532013-11-29T13:56:00.000+07:002013-11-29T14:58:02.710+07:00Andai Aku Menjadi<div dir="ltr">
Pepatah mengatakan, 'Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau',,</div>
<div dir="ltr">
Kita mungkin terbiasa memandang sebatas hijau-nya saja, lantas memendam rasa,, "Enak ya si-x kerja yang kerja di bank, gajinya guede,, bisa gonta-ganti mobil", atau mungkin "Enak tuh, kaya pak-y yang pengusaha itu,, udah tinggal tiduran aja dirumah, hartanya ngalir aja".<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ga hanya seputar besaran rejeki, tentang beban kerja pun juga, contonya begini, "Wah, enak kau ya, jadi akuntan, kerja tempatnya adem, nyaman, full ac ga kepanasan, tinggal duduk aja, buka-buka laporan di depan komputer,, ga kayak aku nih,,,"<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Bahkan penyakit pun,, "oh si-z lagi sakit ya,, oh sakitnya ky gt,, itu mah mending,, aku nih lebih parah"<br />
------</div>
<div dir="ltr">
<br />
Well,, (meski yang terakhir ngasih contohnya agak-agak kurang pas) rasanya kita sering terjebak dengan keluhan. Merasa diri begitu merana dengan apa yang kita peroleh atau yabg kita alami, lantas timbul rasa-rasa iri terhadap yang lain,,<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kita sering kali terjebak, oleh hijaunya rumput sebelah, tanpa kita menengok lebih dalam. Bagaimana si empunya menjadikan padang rumputnya menghijau? Juga dengan rumput kita sendiri, kita jadi lena untuk membuatnya sama hijau,, atau mungkin sebenarnya kita sekadar melihat dari satu perspektif saja, sehingga seolah 'yang sebelah' itu tampak lebih sip, tanpa kita lihat dari sisi selainnya? <br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
coba sesekali, ubah cara pandang kita,,</div>
<div dir="ltr">
---<br />
<br />
Tentang pekerjaan misalnya,,<br />
<br />
Benar si-x memang jutawan, tapi dibalik tingginya gaji yang dia terima, pernahkah terbayang seberapa pusingnya dia mengerjakan laporan-laporan, dikejar berbagai target dan deadline, sampai pulang malam karena lembur sudah menjadi kebiasaan.<br />
<br />
Atau tentang si-y, tahukah kesehariannya, terus berfikir, mencari inovasi, gebrakan baru, merumuskan formula-formula agar bisnisnya terus berjalan?</div>
<div dir="ltr">
<br />
Atau tentang profesi dan beban kerjanya..<br />
<br />
Pak polisi misalnya, resiko kerjanya luar biasa besar, atau pak tentara, yang harus selalu siap tugas apapun, kapanpun, dimanapun. Ada bencana, kerusuhan, apalagi kegentingan nergara, harus selalu On.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Lain lagi dengan pak hakim,, jangan dulu dikira enak hidupnya karena gajinya gede, coba lihat sisi lain.. betapa ruwetnya kehidupan mereka, tiap hari berkutat dengan kitab undang-undang, dengan bermacam perkara, juga berhadapan dengan berbagai kepentingan. Riskan sekali kehidupan mereka, bukankah membuat putusan yang adil itu tidak mudah? ditambah lagi mutasi-mutasi cepat. repot kan pindahannya,,, apalagi kalau punya anak, usia sekolah.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Yang enginer, petugas pajak, pendidik, petugas kesehatan pun demikian, punya konsekuensi dan resiko kerja masing-masing.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Jadi..<br />
Cobalah berfikir sebaliknya..<br />
<br />
Coba bayangkan 'Jika aku menjadi..' tapi fokus pada berat tugasnya, atau konsekuensi pekerjaannya..</div>
<div dir="ltr">
Agar kita bisa saling menghargai, saling menghormati. Agar kita tak saling curiga, tak saling mencerca.<br />
Bukankah kita tak bisa hidup sendirian? Keberagaman yang ada bukankah untuk saling melengkapi?</div>
<div dir="ltr">
<br />
Apa jadinya kalau tidak ada guru? Apa jadinya kalau tak ada pedagang? Atau kalau tak ada insinyur? Atau tak ada penegak hukum? Atau kalau tak ada dokter?</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-29418784377289271312013-11-24T22:35:00.000+07:002013-11-28T22:39:48.217+07:00Ga Semua Kaya Gitu Kok,,Pagi ini saya mendapat cerita menarik, pengalaman salah seorang teman yang kecewa setelah bertransaksi via kaskus. Kebetulan si kaskuser tadi belum cukup punya reputasi, masih beruntung nominal yang sudah di transfer ga terlalu besar.<br />
<br />
Sekilas kejadian seperti ini tampak biasa ya, tidak semua transaksi aman dan bebas penipuan tidak semua penjual online rekomended, lantas apa menariknya?<br />
<br />
Well, memang ada penjual yang ga jujur, namun apakah kita jadi antipati sama yang namanya jual beli? Apa kemudian kita langsung meniai bahwa semua pedagang tidak terpercaya?<br />
<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kala kita bertemu dengan "oknum".<br />
<br />
Dijalan misalnya, saat ada tilangan, tujuan operasi penertiban itu memang bagus kan ya, biar kita <i>aware </i>terhadap <i>safety riding</i>, biar kita tertib berlalu lintas, biar kita di jalan ga ugal-ugalan; tapi kadang diantara polisi yang memeriksa itu <u>ada</u> yang ga ngasih surat tilang,,<br />
<br />
Contoh lain di parkiran, petugas parkir kan yang mengatur parkir supaya rapi, plus juga bantu ngarahin pengendara yang mau masuk atau ngeluarin kendaraan. Kalau ga ada tukang parkir susah kan kita? Tapi diantara banyaknya, <u>kadang ada</u> juru parkir yang setelah nerima jasa parkir langsung pergi aja, ga bantu proses parkir memarkir.<br />
<br />
Lain lagi di sekolahan, beberapa berita merujuk <u>ada</u> guru yang mendidik dengan kekerasan, atau di lain daerah ada yang narik pungutan liar, bilangnya uang gedung, atau uang sumbangan apalah..<br />
<br />
Di dunia kesehatan pun demikian,,<br />
Kemarin kita dihebohkan dengan berbagai berita dan berbagai tudingan tentang pelayanan. Ada yang merasa ditolak, dilayani dengan kurang baik, ada pula yang merasa tidak puas.<br />
Diantara petugas kesehatan plus juga petugas administrasinya, memang ada yang kurang ramah, atau adakalanya melayani dengan kurang memuaskan,, Tapi toh bukan semuanya kan?<br />
<br />
Apapun profesinya,, kita tentu ga suka disama-samakan dengan contoh-contoh kurang baik yang ada.. Yang tidak baik ya satu dua memang ada, namun bukan berarti yang segelintir itu merupakan cerminan dari yang kebanyakan bukan?Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-38879482136127879282013-11-19T21:35:00.000+07:002013-11-19T21:35:00.192+07:00Kontradiksi Dunia Kedokteran<a href="http://3.bp.blogspot.com/-pCFy19P8RrY/Uot18kSsxyI/AAAAAAAAANs/n4saU_vVBuo/s1600/depositphotos_5675424-Little-doctor.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-pCFy19P8RrY/Uot18kSsxyI/AAAAAAAAANs/n4saU_vVBuo/s200/depositphotos_5675424-Little-doctor.jpg" width="200" /></a>Jaman saya kecil, ada artis yang khas banget, seorang kakak cantik yang selalu tampil dengan kesan begitu dewasa dan momong anak-anak, yang kemana-mana selalu ditemani boneka mungilnya, siapa lagi kalau bukan Kak Ria Enes dan si imut Susan.<br />
<br />
Waktu itu dia punya lagu, baris awalnya kira-kira begini:<br />
<div>
<br />
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Susan,, Susan,, Susan,, Besok gede mau jadi apa?</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Aku kepengen pinter biar jadi dokter</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>....</i><br />
<i><br /></i></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau kalian lahir era 80-an, mestinya masih inget dengan lagu ini kan ya?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di jaman itu, profesi dokter sangat dihargai. Seorang dokter, selain dianggap sebagai penolong, juga pemberi harapan, dokter dinilai punya status sosial lebih di dalam kehidupan bermasyarakat serta dipercaya punya banyak kelebihan, salah satunya seperti yang susan sebutkan "pinter". Pertimbangan dokter begitu diperhatikan, bahkan untuk pengambilan keputusan yang ga ada kaitannya dengan kesehatan sekali pun. Di desa-desa terutama, saat mau membangun fasilitas desa, tak jarang pak/bu dokter yang lagi menjalani masa bakti diajak urun rembug..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sekarang jaman sudah bergeser,, begitu jauh...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jumlah dokter sekarang jauh lebih banyak ketimbang jaman dulu...</div>
<div>
perkembangan ilmu kedokteran begitu cepat..</div>
<div>
fasilitas penunjang kesehatan makin lengkap dan makin canggih,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Namun bukan berarti kepercaan pada dokter makin meningkat, malah justru kecurigaan pada dokter yang kini jadi berlebihan. Tiap tindakan dokter selalu dipertanyakan, padanya seolah berlaku asas praduga bersalah. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ancaman cap "mal praktek" jadi momok tersendiri bagi para dokter, dan cacian maupun makian makin kerap terlontar. Tidak nyaman dan tidak aman, terkadang membuat praktek terasa begitu berat. Padahal resiko dan tanggung jawab yang melekat tiada sedikitpun berubah,,<br />
<br />
Disisi lain, saat profesi lain terdapat kebijakan remunerisasi, atau lain lagi berdemo minta kenaikan upah, bagi dokter pembicaraan seputar penghasilan adalah seperti hal tabu,,<br />
<br />
Pun begitu drastisnya perubahan, pun begitu kerasnya hujatan-hujatan dilontarkan, namun kenapa jumlah peminat kedokteran tidak surut?<br />
<br />
lihat saja para pelajar sma,, begitu antusias mereka berebut kursi fk, bahkan dengan perbandingan 1: sekian ribu pun, bahkan ada yang rela mengulang dua atau tiga kali, mencoba menembus pintu masuk kedokteran,,<br />
<br />
atau yang baru kemarin kita saksikan bersama, adik-adik dengan nilai UAN SMA teratas di negeri ini, saat ditanya cita-cita, tanpa ragu dijawab : dokter.<br />
<br />
sekarang coba tanyakan, ada berapa orangtua yang berharap anaknya jadi dokter. pun bila si anak sama sekali tidak mau tak jarang yang memaksakan kehendak,,<br />
<br />
atau coba hitung, berapa fk baru yang bermunculan?<br />
meski ada fk yang mematok tinggi "harga masuk" tetap saja peminatnya bejibun,,,<br />
<br />
Tanya kenapa???</div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-85457965368174813002013-11-07T14:57:00.002+07:002014-01-02T15:42:05.170+07:00Pizza tanpa Ribet<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Lagi kangen sama pizza, eh nemu resep pizza tanpa diuleni ditempatnya <a href="http://dokter-chef.blogspot.com/2013/08/pizza-tuna-lezat-lembut-tanpa-diuleni.html" target="_blank">dek chuznul</a>. Yakin simple banget, ga perlu tenaga extra buat ngadon, juga ga perlu megangin alat khusus pembuat adonan roti, yang gerakan n getarannya,, butuh tenaga juga buat megangin alatnya,, :p</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Nah, jadi pengen praktekin resepnya, penasaran banget,,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Dan berhubung lagi pengen bikin olahan sayuran juga, lantas kepikiran untuk bikin pizza sayuran,,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://lh4.ggpht.com/-mLYUNrPtBKs/Umzv9uSxW3I/AAAAAAAAANU/02AhChQg85c/s1600/20131013_135032.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://lh4.ggpht.com/-mLYUNrPtBKs/Umzv9uSxW3I/AAAAAAAAANU/02AhChQg85c/s320/20131013_135032.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Akhirnya, dibuatlah pizza yang pengennya dikasih nama 'simple garden pizza'. kenapa simple? karena bikinnya emang gampang, ga ribet, bahannya gampang dicari, dan ga pake oven lagi,, :p</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Ini dia resepnya,, </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<b>Bahan:</b></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
150 ml air hangat</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1sdt ragi instant</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/2 sdt garam halus</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1 sdt gula pasir</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
250 gram tepung terigu protein tinggi</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
2 butir telur</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
2 sdm margarin</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1 sdt oregano dan sedikit basil</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
saus tomat botolan</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1 buah bawang bombay kecil, iris tipis</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/2 buah wortel ukuran kecil, serut tipis</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/2 buah jagung manis, sisir</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1 batang daun bawang</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1/2 kaleng kecil jamur kancing</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
1 buah tomat, potong kecil</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
keju cheddar, cincang</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<b>Cara membuat:</b></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<ul>
<li>Larutkan ragi dalam air, campurkan tepung, garam, gula, margarin serta telur, aduk hingga tercampur rata, membentuk adonan roti yang lembek dan basah. Tutup wadah dengan kain, biarkan 1 jam. Masukan ke dalam kulkas, diamkan 1-2 jam lagi.</li>
<li> Keluarkan adonan pizza, letakkan diatas wajan teflon, tekan-tekan hingga melebar memenuhi permukaan wajan. Usahakan semua sisi ketebalannya rata.</li>
<li>Olesi permukaan adonan dengan campuran saus tomat, basil, dan oregano. Tambahkan bawang bombay, jamur, sayuran, dan keju.</li>
<li>Panggang pizza dengan api super kecil, kira-kira 25 menit dengan teflon bertutup hingga matang, roti nampak kecoklatan dan permukaannya kering. Potong-potong, sajikan selagi hangat.</li>
</ul>
<br />
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-14871362751719408712013-10-14T07:57:00.001+07:002013-10-14T09:46:29.764+07:00Belajar dari TimNas U-19Euforia atas 2 kemenangan Timnas U-19 masih kental terasa. Kebahagiaan yang tidak hanya milik mereka satu tim, tapi turut dirasakan lewat naiknya omzet para pedagang asesori bola, juga oleh masyarakat luas yang begitu antusias, sampai ada yang berkonvoi, mengarak beberapa pemain muda berkeliling kota naik mobil bak terbuka.<span id="fullpost">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Suatu prestasi yang membanggakan. Suatu awalan yang akan membawa masing-masing mereke ke dunia dengan berbagai 'cobaan' yang lebih tinggi. Baik dari segi makin beratnya laga yang akan dihadapi, 'rayuan' dunia hiburan, juga 'godaan' perubahan <i>lifestyle</i>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Terlepas dari hal tersebut ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari permainan apik mereka:</div>
<div>
1. Kerja keras</div>
<div>
2. Endurance</div>
<div>
3. Teamwork</div>
<div>
4. Semangat juang</div>
<div>
5. ...</div>
<div>
dan masih banyak lagi :)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
yang jelas, kalo menurut saya, ada satu hal lagi : TIDAK LUPA BERSYUKUR!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ada suasana syahdu, haru, yang saya rasakan melesak dalam dada, saat melihat kegembiraan tim sesaat setelah wasit meniup peluit panjang, tanda kemenangan dari Korea. Baik pemain maupun pelatih, berlarian membawa sang Merah Putih, lantas secara berjamaah mereka serempak, bersujud syukur.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Satu pemandangan yang luar biasa. Ya, ditengah kegembiraannya mereka tak lupa bersyukur. Tak lupa kalau kemenangan itu perpaduan antara kesungguhan usaha dan karunia-Nya. Ada Kuasa-Nya yang berperan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya lantas jadi merasa malu,,</div>
<div>
seberapa rasa syukur yang saya punya selama ini?padahal berjuta nikmat telah saya dapat,,</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-UB4spFacWCY/UltaNmbzj7I/AAAAAAAAAM8/GwrApYO6oYk/s1600/Timnas-Indonesia-U19-Gol.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="http://3.bp.blogspot.com/-UB4spFacWCY/UltaNmbzj7I/AAAAAAAAAM8/GwrApYO6oYk/s320/Timnas-Indonesia-U19-Gol.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div>
Terimakasih TIMNAS,,</div>
<div>
Terimakasih untuk kembali mengingatkan saya,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Berjuanglah selalu,, Garuda Jaya! :)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-31629194175622895782013-10-06T07:53:00.001+07:002013-10-06T07:53:05.045+07:00Antara Top Chef dan Adik Koas<span style="font-size: x-large;">M</span>enonton acara masak memasak memang seru. Kadang jadi memunculkan rasa kepengen masak, selain juga dapet ilmu-ilmu baru termasuk jadi tambah pengetahuan trik masak. Lebih seru lagi nonton acara masak-masak yang dijuriin. Semacam Mater Chef, Like a Chef, ato Top Chef.<div>
<br /></div>
<div>
<a href="http://cloud.ardelacopla.com/wp-content/uploads/2013/02/skinner.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://cloud.ardelacopla.com/wp-content/uploads/2013/02/skinner.jpg" width="176" /></a>Nah, yang terakhir disebut ini terasa sedikit berbeda. Lah pesertanya aja udah jadi juru masak beneran.. dari resto-resto ternama pula. Jelas saja pas masaknya mereka tampak lebih luwes, lebih tenang dan tampak terampil.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada saat penjurian pun terasa berbeda dibanding ajang lain. Kenapa? Ya tadi, karena pesertanya memang sudah lebih profesional.</div>
<div>
Tak jarang komentar jurinya bikin nyesek, dengan kritikan tajem, pedes, dan kayaknya "nyakitin ati" banget. Tapi toh itu sebenernya buat pelecut semangat,, kalau dengan bahasa alusnya mungkin bisa dikatakan "<span style="background-color: #ffe599;">Euy, gak salah nih hasil kerjaan loe kayak gini? Kamu itu chef profesional bro, dengan pengalaman sama pengetahuan kamu yang luas itu, kita yakin kamu mampu membuat yang sebenarnya jauh lebih baik dari ini"</span>.</div>
<div>
Tul ga? Tapi kan rasanya kurang nampol,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nah, ngomong-ngomong soal pedesnya komen para juri, ingatan saya langsung terarah pada masa "per-koas-an". </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Diantara para senior, ada yang halus nya luar biasa. Ada yang mengajar dengan jalan menjelaskan satu-demi satu halnya. Ada juga yang senang memancing, memberi pengarahan sebatas clue saja agar kita mau berpikir, kemudian mengarahkan saat mencari, agar sampai pada pemahaman yang tepat. Ada juga yang tegas luar biasa. Tak ada toleransi, pun sedikit saja kesalahan yang terjadi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Well,, segalak-galaknya, mereka sayang kok sama kita semua. Kalo ga sayang justru kita ga di katain, mau salah ya tetep aja dibiarkan,, jadi kitanya ga tau kalo salah. Kalau sebatas ditegur, ya ga nampol itu tadi. jadinya kita menganggap setiap kesalahan itu kecil saja,,, </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-87125434266108482662013-10-06T07:11:00.001+07:002013-10-06T07:11:42.345+07:00Tentang Anak dan Kekerasan"Nakal kamu ya!" tiba-tiba terdengar keras, suara bentakan ibu penjual gorengan. Tengah kesal dia dengan putra kecilnya, kutaksir sekitar 5 tahunan, yang sedang asik main bakar-bakaran kertas.<span id="fullpost"></span><br />
<br />
>>><br />
<br />
"Heh! Yang bener!!! Jangan gitu! Malu-maluin aja!" Lantang teriak seorang bapak. Melihat tiba-tiba sang anak riang berguling-guling di lantai sebuah swalayan yang baru saja mereka masuki. Entah kenapa tadinya si anak tertarik berlaku demikian, mungkin karena lapang, bersih, atau mungkin karena licinnya lantai toko,,<br />
<br />
>>><br />
<br />
Pernah ketemu kejadian-kejadian sejenis?<br />
<br />
Rasanya miris,, Sedih,,<br />
<br />
Bukankah keluarga itu lingkungan pertama anak-anak, dimana mereka mulai belajar tentang perihidup?<br />
Tanpa sadar, mungkin mereka menjadi "keras", sebab keluarganya<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-5335521632638683532013-10-04T15:04:00.000+07:002013-10-04T15:21:01.641+07:00Kerja? Untuk Apa??Sore itu, sembari menunggu jam pulang, dan mumpung kerjaan masing-masing kami sudah selesai, berkumpulah kami di ruang tengah kantor. Pembicaraan mengalir santai. Entah apa awalannya, tetiba sudah sampai pada pembahasan CPNS. Kegalauan hati tentang mau ikut atau tidak CPNS-an tahun ini, mendamparkan kami pada satu pertanyaan : "Kamu kerja buat apa?". Lantas salah seorang teman kami mengisahkan apa yang dialami tetangganya.<br />
<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Ceritanya, beberapa hari yang lalu ada seorang bapak-bapak -tetangga dekat salah seorang teman kami-, tengah menunggui istrinya berbelanja. Enggan ikut muter-muter, bapak tadi memilih menunggu istrinya di pasar. Tak bersalang lama, muncul lelaki peminta-minta. Emang dasar si bapak orangnya supel, dan suka ngobrol, ditambah lagi pas ga ada kerjaan, daripada melongo sendirian, nunggu istri belanja, si bapak iseng-iseng nyapa pengemis tadi, niatnya sih sekedar basa-basi saja. Ngobrol-ngibril, ngalur-ngidul. Langsung sambung-menyambung aja si bapak ngobrolnya. Entah dari mana mulanya, tetiba saja lelaki pengemis yang gantian pengen angkat bicara duluan. Mungkin biar yang mendominasi pembicaraan biar gantian. Temanya kali ini ternyata tentang pekerjaan...</div>
<div>
<br />
<br /></div>
<div>
Lelaki peminta-minta (A) : Eh pak, sampean kan PNS to ya?<br />
<br /></div>
<div>
Si Bapak yang nungguin Istrinya belanja (B) : Iya. Kenapa?<br />
<br /></div>
<div>
A : Udah berapa lama pak ngantornya?<br />
<br /></div>
<div>
B : Sekitar 20 tahunan lah. Lah, kalo sampean, kerja keliling-keliling kaya gini udah berapa lama?<br />
<br /></div>
<div>
A : Wah, lha ya berarti masa kerja kita sama lah pak. Saya juga ada 20 tahunan, hha. Lha kerja segitu lama sampean udah bisa dapet barang apa aja pak?<br />
<br /></div>
<div>
B : Lumayan lah. Rumah ya sekarang udah ada. Udah selesai cicilannya. Kendaraan juga ada. Tuh, bebek merah didepan itu tu.. yang udah nganterin saya kemana-mana. (Si bapak bangga banget sama bebernya, yang meskipun udah beres urusan perkreditannya, tetep aja berbunyi "dit,, didit,,dit,,dit)<br />
<br /></div>
<div>
A : Oh,, (sambil manggut-manggut)<br />
A: kalo saya ya pak ya,, dengan kerja kaya gini aja 6 juta juga pasti nyampe ditangan tiap bulannya... kalo diitung kasar aja ya, kayanya masih banyakan saya. Itu saya punya rumah di perumahan ujung sana. Mobil juga sekarang udah ada. Nah, sampean kerja tu niate buat apa? (sambil pasang muka serius)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
B : eh??<br />
<br /></div>
<div>
A : Gini,, gampangannya ya,, kalo sampean kerja emang cuma buat nyari duit, duit, dan duit aja ya mendingan kerja kaya saya aja dong. Duit ngalir.. meski banyak recehan, kalo ditukerin ya lumayan. Bahkan kalo ditotal juga, hasil bulanannya gedean saya toh? Tapi kalo sampean punya niat kerja buat ibadah sih, lain kata, lain perkara itu..<br />
<br /></div>
<div>
B: ... ??? (melongo aja)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Iitu kutipan cerita dari teman saya. Intinya seperti itu. Kalo kalimat nya sih udah ga persis ya, tapi isinya kaya gitu lah,,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
>>></div>
<div>
Moral teaching-nya apa donk?</div>
<div>
lebih baik jadi pengemis, dari pada capek-capek ngantor?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
No.. No.. No..</div>
<div>
bukan itu,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kayak yang dipesankan sama pak peminta-minta: Kerja itu bisa jadi ibadah,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
So, lakukan pekerjaanmu sebaik-baiknya. dengan penuh sungguh. jangan lupa niatkan mencari ridho-Nya... :)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-59615605226345638122013-09-19T09:58:00.001+07:002013-09-19T09:58:59.356+07:00Selalu ada maksud<p dir=ltr>"Kak, kenapa sih kita harus makan?". Tanpa mengalihkan perhatian dari bacaannya, kontan si kakak membalas "Biar ga laper dek..". "Tapi kan ical ga laper... dari tadi di suruh mam sama ibu. Bosen ah kak tiap hari diuber-uber suruh makan melulu". "Eh.. ya biar ga lemes dek.. biar kita kuat, sehat. Seger. Jadi mau ngapain juga semangat" si kakak nyeplos memberi jawaban.. sembari berharap adiknya mau menerima jawabannya tadi..</p>
<p dir=ltr>Sesederhana makan, minum, juga tidur, aktifitas harian yang rasanya semacam siklik, dan tak perlu sebab. Ternyata tetap saja ada alasan kenapa harus kita lakukan..</p>
<p dir=ltr>Ya.. tiap tindakan selalu ada maksud.. ada tujuan. Pun juga tiap kejadian yang kita alami. Banyak hal yang rasanya 'kebetulan' terjadi  atau perkara yang serasa tetiba kita 'ditimpakan'.. namun sungguh, semua tiada lepas dari perencanaanNya</p>
<p dir=ltr>Jangan cepat berprasangka.. selalu ada maksud dan tujuan.. itu pasti..</p>
<p dir=ltr>Selalu ada rencanaNya.</p>
<p dir=ltr>Berbaiksangkalah.. Dia pasti hanya memberikan yang terbaik.. </p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4367040538657800397.post-77273176196130621602013-07-25T07:25:00.001+07:002013-07-25T07:25:02.427+07:00Separoh bulan"Ramadhan, maafkan aku tak seperti mereka,, "<span id="fullpost">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Status FB seorang sahabat saya, beberapa hari yang lalu,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya langsung merasa tersindir membacanya, bagaimana tidak? saat orang-orang tengah bersibuk saling lomba mengumpulkan sebanyak-banyak amalan, sibuk memohon ampunan, serta berbondong mencari pahala; namun pencapaian saya masih segini-gini saja,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kemudian tanpa sengaja saya menemukan satu note, dari seorang ibu muda, saya tidak kenal dengan beliau, tapi tulisannya cukup membuat saya tertampar,,</div>
<div>
bagaimana tidak?</div>
<div>
Dia yang repot dengan putra-putrinya yang masih balita begitu bersemangat melaksanakan berbagai ibadah ramadhan. Yang kala sholat, saat sampai sujud tiba-tiba sang anak sudah duduk manis, bertengger dipunggung ibunya, dikira sang ibu hendak mengajak main kuda-kudaan. atau kala lain, saat tilawah, tiba-tiba dedek merebut mushaf, atau kadang tiba-tiba rewel, lain waktu lagi, tiba-tiba bertengkar,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
sedang saya?</div>
<div>
bahkan saat belum ada yang merepoti pun, lagi-lagi pencapaian saya masih segini-gini aja,,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
ah,, tinggal setengah bulan kedepan,,</div>
<div>
mari kita perbaiki,,</div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16470789159134640757noreply@blogger.com0