Indonesia, negeri dengan cakupan wilayah mencapai 1.904.569
KM2 meliputi 17.508 pulau dengan total luas daratan 1.811.569km2
dan luas perairan 93.000 km2 (1) serta dengan keragaman keadaan
topografinya menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan pembangunan. Dari total
412 kabupaten di Indonesia (2) terdapat 183 kabupaten yang termasuk dalam
katagori daerah tertinggal (3). Sejumlah 152 kabupaten diantaranya memiliki
Index Pembangunan Manusia (IPM) serta Angka Harapan Hidup (AHH) dibawah rerata
nasional dan masih jauh dari sasaran pencapaian tahun 2014 (4).
Peta Persebaran Daerah Tertinggal Sumber: perdesaansehat.or.id |
Kesehatan merupakan salah satu
faktor penting dalam pembangunan. Dalam Millenium Development Goals (MDGs) terdapat
beberapa poin terkait masalah kesehatan, meliputi: prevalensi balita dengan
berat badan rendah; angka kematian balita; angka kematian bayi; angka kematian
ibu; persalinan ditangani tenaga kesehatan; cakupan imunisasi balita;
pencegahan HIV, malaria, dan penyakit lain; cakupan air bersih; serta sanitasi
lingkungan (5). Pencapaian MDGs yang masih
kurang memuaskan memcerminkan banyaknya permasalahan kesehatan di Indonesia. Untuk
itu diperlukan upaya peningkatan kualitas kesehatan melalui perubahan paradigma
kesehatan dari upaya kuratif – rehabilitatif ke upaya promotif – preventif (6).
Diantara program yang mengacu
pada upaya promotif-preventif yakni penggiatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang menjadi salah satu fokus Departemen
Kesehatan. Dimana PHBS mengarah pada perilaku yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat
(7). Dengan PHBS diharapkan beban negara
dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan akan berkurang (8).
Disisi lain, Kementrian pembangunan
daerah Tertinggal melalui kebijakan
Percepatan Pembangunan Kualitas Kesehatan Berbasis Perdesaan di Daerah tertinggal,
mengembangkan program Perdesaan sehat (PS). Pengembangan PS bertumpu pada 5
pilar, meliputi: Dokter Puskesmas, Bidan Desa, Air bersih, sanitasi, dan Gizi
(9).
Pilar Perdesaan Sehat sumber: perdesaansehat.or.id |
Dengan mensinergikan kedua
program tersebut diharapkan percepatan pembangunan kualitas kesehatan di daerah
tertinggal dapat segera ter-realisasi. Dokter Puskesmas dan Bidan Desa memiliki peranan yang sangat besar. Selain sebagai penyedia layanan kesehatan primer, dokter dan bidan merupakan penggerak sekaligus penyuluh kesehatan, yang keberadaannya sangat dibutuhkan dalam membentuk pola pemikiran
masyarakat sesuai PHBS. Artinya, diperlukan upaya pemerataan persebaran tenaga kesehatan (Nakes) , terutama dokter dan bidan, baik melalui program PTT, internship, maupun program lain. Dengan demikian diharapkan kedepannya tidak ada lagi daerah-daerah, terkhusus yang termasuk katagori tertinggal, yang mengalami kekosongan Nakes.
Dipihak lain, upaya peningkatan keberdayaan masyarakat
perdesaan dengan penyediaan air bersih dan sanitasi bagi setiap rumah tangga,
serta gizi seimbang juga harus terus dilakukan. Pengetahuan maupun kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sarana terkait air bersih serta pengelolaan limbah harus ditingkatkan. Pemberdayaan masyarakat juga dapat dilakukan misalnya melalui pemanfaatan pekarangan untuk peternakan dan kebun sayur sederhana, sebagai sumber gizi keluarga.
10 indikator PHBS
sumber: http://puskesmasmuaramuntai.wordpress.com
Apabila kelima pilar yang dikembangkan melalui 2 straegi PS diatas dapat ditegakkan, niscaya 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah
tangga dapat tercapai. sepuluh indikator tersebut meliputi : Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan; memberi bayi ASI
eksklusif; menimbang bayi dan balita; mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun; menggunakan air bersih; menggunakan jamban sehat; memberantas jentik di
rumah; makan sayur dan buah setiap hari; melakukan aktivitas fisik setiap hari;
serta tidak merokok di dalam rumah, .
Dengan demikian, suksesnya PHBS
secara langsung akan berdampak pada
perbaikan kualitas kesehatan di Indonesia. Hal ini tentu akan berimbas pada peningkatan IPM
serta ketercapaian MDGs, sehingga Visi pembangunan nasional 2005-2025 yakni Indonesia yang mandiri, maju, dan makmur dapat tercapai.
Sumber Informasi:
(1). The world factbook. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html
(2). Daftar jumlah provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia. http://otda.kemendagri.go.id/index.php/data-otda/data-provkabkota
(5). Milenium development goals Monitoring. http://www.unicef.org/statistics/index_24304.html
(6). Upaya peningkatan kesehatan masyarakat. http://ilmukesmas.com/upaya-peningkatan-kesehatan-masyarakat/
(7). Perilaku Hidup Bersih Sehat. http://promkes.depkes.go.id/?page_id=1704
(9). 5 pilar perdesaan sehat. http://perdesaansehat.or.id/index.php/tentangkami/pilarps
wah DLnya mepet banget ya,, good luck aja mak.
BalasHapusSuper-duper lengkaaap... Ini edukasi yang sangat mencerahkan mak. Semoga sukses dalam kontes ini ya mak... Doaku untukmu... :))
BalasHapus