Jumat, 25 April 2014

Jangkauan Pemahaman

Akhir-akhir ini tengah marak artikel tentang micin yang katanya 'ternyata tidak berbahaya', ramai sekali orang-orang membahasnya. Sedang aku masih menganut teori lama. Ah, jadi ingat keponakan kecil dirumah, hoby sekali makan mie instant..

"Dek, jangan makan mie terus, ga bagus.."

Dan anak-anak yang belum mengerti itu pun terkadang tidak mau mendengarkanku,,

Hah,,, dia mungkin memang belum paham,,

Aku jadi mencoba merefleksikan sikapnya tadi pada diriku, ternyata ada kalanya aku pun sama saja. Bukan tersoal mie instant-nya. Tapi lebih pada sikapku yang ternyata tak begitu jauh berbeda. Ya, kadang sebelum penuh pemahamanku atas apa-apa yang Allah berikan, aku sudah terlebih dulu mengeluh dan protes pada-Nya, bahkan sesekali aku terlampau lancang untuk menuduhnya 'kurang pengertian'.

Rabbi,, ampuni kami yang sering lalai, tidak pandai memaknai tiap perhatian-Mu,,,
---


Rabbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khasirin.
 
“Ya Allah, Tuhan kami, sungguh kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan apabila Engkau tidak mengampuni serta menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi…”