Jumat, 26 April 2013

buat mahasiswa

Punya tulisan ilmiah? ikut event ini yuk,,,

8th International Medical Student Congress in Novi Sad
masih ada waktu 24 hari loh buat submit abstrak nya,, Deadline nya masih cukup lama, 19 Mei 2013.
kalo kongresnya bakal diselenggarakan tangganl 18-21 Juli 2013. Jangan lupa perhatikan aturan format tulisannya yah.. 
info lengkap klik disini nih


20th Internitional Student Congress of (Bio)  Medical Sciences
bakal digelar tanggal 4 sampai 7 juni 2013
info nya di sini ya


mau tahu yang lainnya:
ISMCK 2013

Selasa, 23 April 2013

Dari Wanita ke Kerja

Ada rasa trenyuh, melihat tayangan 'hampir penutup' di liputan 6 petang edisi 21 April kemarin. Laporan khusus terkait Hari Kartini. Saya jadi ngeh, ternyata banyak ya pejuang-pejuang tangguh di luar sana. Sejurus saya jadi teringat cerita rekan saya, tentang kekagumannya pada Yu Nah. Pedagang sayur keliling di areal tempat kerja saya, seorang janda, 10 tahun sudah kepergian suaminya, tapi dengan semangat kegigihannya seluruh putra berhasil dikuliahkan. Luar biasa perjuangannya.

Ah, jadi pengen malu,,
Saya yang kerjanya gak perlu jalan jauh bolak-balik dengan bawaan sampai 20kg di punggung, juga tidak perlu bersusah-susah mencari batu untuk kemudian di pecah, tidak juga harus keliling kampung menjajakan dagangan kok ya masih banyak mengeluh. Meski take home pay yang saya dapat masih dalam angka minimal, tapi mungkin saya masih kalah dalam kesyukuran menerimanya. Kadang saya haru, menyaksikan binar-binar penuh makna sembari mulut penuh pujian saat serpih demi serpih rejeki mulai terkumpul.

Saya kembali teringat wejangan senior, 
Saat jemari saya kepayahan memegang sungkup sambil memompa, seorang senior bertanya "susah ya dek?",     tadinya saya kira beliau bertanya karena berniat menggantikan, ternyata bukan, beliau lantas melanjutkan "Dek, yang namanya kerja, apa pun kalau dirasa mesti berat. Susah. tapi setidaknya kita tidak perlu berpanas-panas di ladang, atau capai-capai mencangkul sawah".

Well,, benar juga,,
Kuncinya adalah nikmati dan syukuri,,

Mari belajar mencintai dan menghargai diri serta pekerjaan kita,,
Rejeki sudah Allah atur,, tinggal kita yang bergiat menjemputnya,,, :)

Minggu, 21 April 2013

pare

beruntung rasanya,, sempat diberi kesempatan bertemu dengan kalian,, anak-anak hebat dari berbagai belahan negeri,, dengan semangat luar biasa dan impian-impian yang luar biasa pula,,,

meski singkat perjumpaan kita, makna persahabatan kudapat dari kalian,

kini, walau bentangan jarak memisah raga, semoga kekuatan doa tetap menyatukan kita,,

semangat menggapai impian kawan... :)



dibawah rumpun bambu


ini juga dibawah pohon


Sabtu, 20 April 2013

nostalgila #1

Obrolan ringan kemarin pagi membuat saya seolah terbang, menyusuri rentetan peristiwa yang berawal sekian tahun lalu. ingatan saya kembali pada kejadian tidak sengaja yang mempertemukan kami, dua abg *yang udah ga ingusan* yang sama-sama lagi kebingungan mencari kos-kosan. perkenalan singkat yang membuat sadar ternyata kami sedaerah asal, dilanjutkan dengan kesepakatan mencari kos bebarengan. mungkin karena sesama anak baru *yang masih kaya anak ilang* membuat kami mudah dekat.

saya jadi mellow,, mengingat beberapa keonengan, sejumlah kedodolan, serta sekian cerita. bersama melewati pasang-surutnya hari perkuliahan, berpusing membuat refrat, riweh mewarnai flip-chart, spaneng bareng pas mau ujian, utek-utek mainan corel, belajar jualan bareng, sampai saling rawat saat down atau sakit. saya masih ingat obat mujarabnya: seporsi sate kambing! Dan  satu fase yang rasanya bakal selalu keinget, hari-hari persiapan ujian nasional/ uji kompetensi yang super 'Wuah'. Kami berdua ikut belajar kelompok. Tidak intens. Lebih sering belajar bareng, berdua saja, saling bergantian menginap. Sesi belajar yang lebih tepatnya diisi sesi saling curhat. Saling berbagi rasa, menghadapi hati yang lagi kalang-kabut, kembang kempis. Ya, ditengah galaunya persiapan ujian, hati kami malah gundah, ternyata kami baru saja tiba-tiba dilamar! Oh! Oh! Dan ditengah kegugupan kami akan ujian, kami sama-sama merencanakan 'hari besar'.

Hidup memang selalu penuh kejutan,
Setelah sama-sama berganti status, dan sama-sama dibawa ke 'tempat asing', lewat satu kesempatan kami bersua lagi. sama-sama sedang membangun mimpi.
saya jadi ingat, satu foto kenangan, satu foto yang kami edit bersama, foto bertuliskan

Sista Foreva

semoga terkabul,, bersaudara untuk selamanya,,, :)

Belajar dari Sumpah Dokter

Bagi seorang dokter umum, prosesi sumpahan memang berasa "woow". Bagaimana tidak, seumur hidup cuma sekali. 

Dari beberapa point isi sumpah, ada satu point yang cukup menarik..


Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan

nah, pas sebelum direvisi, pada Lafal Sumpah Dokter yang tertuang pada PP no 26 tahun 1960, point tersebut bunyinya begini:


Teman-sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara kandung


apa menariknya?
mari kita telaah,, *bahasanya,, ampun ya*

anda punya sahabat? karib? bermakna sekali bukan. Mereka yang awalnya bukan siapa-siapa, lantas seiring waktu dan perjalanan hidup menjadi serupa saudara. saling menguatkan, saling mengingatkan, saling dukung, dan berbagai hal positif lainnya.

saat anda melakukan suatu kealpaan, anda mungkin tidak sengaja, dan orang lain mungkin segan memberitahu, tapi sahabat anda akan datang, meluruskan apa yang tidak pas.
juga saat anda menemui kesulitan, mungkin anda akan sungkan meminta pertolongan. tapi dengan sahabat, anda merasa lebih lapang, tidak kikuk saat minta bantuan.

begitulah, terhadap tiap sejawat semestinya serasa sahabat, seolah saudara.

saya jadi berandai-andai,,
mungkin saat itu, para perumus sudah melihat potensi-potensi 'kres' diantara para pengguna jas putih ini. makanya untuk mengingatkan perlu dimasukkan dalam sumpah. dan kenyataannya memang ada, *ada lho ya,, maksudnya segelintir saja* mungkin karena saingan, atau entah mungkin terlatarbelakangi oleh motif tertentu, sesama teman sejawat jadi saling kurang akur,,

terus bila dirunut lagi,, 
sumpah hipokrates, yang jadi dasar sumpah dokter, ternyata lafalnya begini:


I swear by Apollo Physician and Asclepius and Hygieia and Panaceia and all the gods and goddesses, making them my witnesses, that I fulfil according to my ability and judgement this oath and this covenant.


To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to live my life in partnership with him, and if he is in need of money to give him a share of mine, and to regard his offspring as equal to my brothers in male lineage and to teach them this art-if they desire to learn it-without fee and covenant; to give a share of precepts and oral instruction and all the other learning of my sons and to the sons of him who instructed me and to pupils who have signed the covenant and have taken an oath according to medical law, but to no one else.

I will use treatment to help the sick according to my ability and judgment, but never with a view to injury and wrongdoing. neither will I administer a poison to anybody when asked to do so, not will I suggest such a course.

Similarly I will not give to a woman a pessary to cause an abortion. But I will keep pure and holy both my life and my art. I will not use the knife, not even, verily, on sufferers from stone, but I will give place to such as are craftsmen therein.

Into whatsoever houses I enter, I will enter to help the sick, and I will abstain from all intentional wrongdoing and harm, especially from abusing the bodies of man or woman, slave or free.

And whatsoever I shall see or hear in the course of my profession, as well as outside my profession in my intercourse with men, if it be what should not be published abroad, I will never divulge, holding such things to be holy secrets.

Now if I carry out this oath, and break it not, may I gain for ever reputation among all men for my life and for my art; but if I transgress it and forswear myself, may the opposite befall me.



Ga ada kan point tentang 'harmoni sesama sejawat'. mungkin masa itu semua bisa saling seirama, saling menghormati, jadi nggak perlu disebut saat sumpah *sekedar analisa liar saya lho ya,, :)*

lantas sepanjang ini intinya apa?

yuk, sesama dokter Indonesia kita sama merapat,, utamakan berprasangka baik,, mari kita saling dukung, saling mendoakan,,, seperti apa yang dulutelah kita ucapkan saat sumpah,,


_______


sejawat adalah saudara, perlakukanlah ia sebagaimana anda ingin diperlakukan

Episode Rindu

Jumat sore,,
Mendadak ingatanku melesat pada seseorang disana, disebelah timur, sekitar seratus sepuluhan kilometer dari tempatku ini.. pada seseorang yang selalu melesakkan satu rasa di dada,, pada seseorang yang aku tahu selalu merindukan kebersamaan dengan keluarga kecilku,, dan juga dengan tiga lagi,, gadis kecilnya yang kini sudah berpindah status serupa dirinya, menjadi seorang ibu,, Kerinduan yang aku tahu,, jelas meski tanpa pernah terang terucap

Ah,, aku merasa rindu,,
Aku rindu melihatnya, berjalan meski tertatih,,
Aku rindu mencandainya, berpelan mengingatkan tentang latihan, tentang kunci kekuatan,,
 Aku rindu menyaksikan sholatnya,, yang meski sulit,, meski dengan berbagai keterbatasan, meski awalnya tampak seolah dipaksakan, namun selalu tertib dilaksanakan,,,

Tiba-tiba  aku merasa iri,,
Menyadari betapa rapuhnya aku,, meski dikaruniai badan yang utuh, meski diberi nikmat sehat penuh, nyatanya malah sibuk memikirkan sekedar dunia,,
Ah,, aku jadi malu,,
Kalau dihitung-hitung benar dengan turus, nyata sudah kalau frekuensi limpahan airmata berlipat kali seringnya terjadi ketika memikirkan perihidup dibanding saat asyik bercengkerama denganNya,,



Ya Rabbi,, maafkan kami yang terlalu sering mengeluh,, yang terlalu berat memikirkan perkara remeh,, padahal limpahan AnugerahMu terlalu luas terbentang disekeliling kami,,
Ya Rabbi,, ajarkan kami untuk mudah mensyukuri pemberianMu,, menerimanya dengan sepenuh ridha,,
Ya Rabbi,, ampuni dosa kami, juga dosa kedua orangtua kami,, peliharalah kami ya Rabb,, jauhkan kami dari pedihnya siksa neraka,,,