Jumat sore,,
Mendadak ingatanku melesat pada seseorang disana, disebelah
timur, sekitar seratus sepuluhan kilometer dari tempatku ini.. pada seseorang
yang selalu melesakkan satu rasa di dada,, pada seseorang yang aku tahu selalu
merindukan kebersamaan dengan keluarga kecilku,, dan juga dengan tiga lagi,,
gadis kecilnya yang kini sudah berpindah status serupa dirinya, menjadi seorang
ibu,, Kerinduan yang aku tahu,, jelas meski tanpa pernah terang terucap
Ah,, aku merasa rindu,,
Aku rindu melihatnya, berjalan meski tertatih,,
Aku rindu mencandainya, berpelan mengingatkan tentang latihan,
tentang kunci kekuatan,,
Aku rindu menyaksikan
sholatnya,, yang meski sulit,, meski dengan berbagai keterbatasan, meski
awalnya tampak seolah dipaksakan, namun selalu tertib dilaksanakan,,,
Tiba-tiba aku merasa iri,,
Menyadari betapa rapuhnya aku,, meski dikaruniai badan yang
utuh, meski diberi nikmat sehat penuh, nyatanya malah sibuk memikirkan sekedar
dunia,,
Ah,, aku jadi malu,,
Kalau dihitung-hitung benar dengan turus, nyata sudah kalau
frekuensi limpahan airmata berlipat kali seringnya terjadi ketika memikirkan
perihidup dibanding saat asyik bercengkerama denganNya,,
Ya Rabbi,, maafkan kami yang terlalu sering mengeluh,, yang
terlalu berat memikirkan perkara remeh,, padahal limpahan AnugerahMu terlalu
luas terbentang disekeliling kami,,
Ya Rabbi,, ajarkan kami untuk mudah mensyukuri pemberianMu,,
menerimanya dengan sepenuh ridha,,
Ya Rabbi,, ampuni dosa kami, juga dosa kedua orangtua kami,,
peliharalah kami ya Rabb,, jauhkan kami dari pedihnya siksa neraka,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar