Dalam setiap fase kehidupan, tak pernah lepas kita dari yang namanya “proses”. Setiap saat, setiap waktu selalu kita berada dalam sebuah ”proses”. Dan tentu yang kita harapkan adalah sebuah ”proses menjadi” yang lebih baik.
Dalam luasnya karunia kehidupan ini, hal yang paling penting adalah tentang bagaimana kita berproses, bukan pada hasil yang akan dicapai. Urusan kita hanyalah bagaimana kita bisa berproses dengan sebaik mungkin. Kita memang tidak pernah lepas dari pengharapan, dan salah satu harapan yang selalu terlontar adalah keinginan memperoleh hasil yang terbaik. Wajar, bila demikian. Tapi apa yang terbaik menurut Allah itu belum tentu sama dengan definisi terbaik yang ada dalam kamus hidup kita. Walhasil kadang ketidaksamaan persepsi itu berbuntut kekecewaan dan bahkan bisa berujung pada pesimisme. Padahal Allah yang lebih tahu segalanya, Dia yang lebih tahu mana yang terbaik untuk kita.. karena yang terbaik menurut kita belum tentu akan benar-benar baik untuk kita...
maka dalam hidup ini urusan kita adalah tentang bagaimana kita bisa berproses sebaik mungkin. Tentang bagaimana kita berusaha semaksimal mungkin. Dan tentang bagaimana kita mau sekuat tenaga berupaya menyempurnakan ikhtiar. Masalah hasil,, itu sudah menjadi hak prerogatif Allah, dia pasti hanya akan memberi apa-apa yang terbaik untuk kita menurut kemahaluasan Ilmu-Nya.
Dalam belajar pun demikian.
Bagi kita yang terpenting adalah bagaimana kita bisa berusaha sebaik mungkin dalam usaha menuntut ilmu. Juga tentang bagaimana kita bisa menjalani ”proses yang bersih” selama masa pembelajaran itu. Serta bagaimana kita mau mengoptimalkan potensi, jujur dalam berbuat dan bertindak, dan bagaimana kita berupaya menjaga kelurusan hati dan niat. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya,, masalah hasil, biarlah Allah saja yang menentukan.
Lulus, wisuda, mendapat gelar, dan seterusnya, merupakan suatu keniscayaan bagi kita yang tengah menikmati bangku perkuliahan. Namun apakah itu merupakan nilai patokan hasil yang kita inginkan? Tentu tidak sekadar itu. Bagi kebanyakan orang, nilai mungkin dianggap patokan, ukuran keberhasilan, tapi tidak selamanya mutlak demikian. Orang pun sering hanya melihat hasil yang sudah kita capai tanpa menilik seperti apa proses yang kita jalani, tanpa mengecek sudah benarkah langkah kita selama berproses. Akan tetapi Allah lah penilai terbaik, Dia menilai secara komprehensif, segala proses yang kita lalui tak sedikitpun lepas dari pengawasan-Nya.
Dalam belajar, yang kita cari dan ingin kita serap sebanyak-banyaknya adalah ilmu yang kita dapat selama proses perkuliahan. Tentang nilai bagus, itulah bonus.. walaupun kenyataan dalam masyarakat luas standart keberhasilan itu dilihat dari hasil yang kasat mata. Maka bagi kita tantangannya adalah bagaimana kita bisa berproses sebaik mungkin namun tetap bisa bersaing, dan bisa berprestasi sebaik mungkin!
Insya ALLAH,, Semoga Allah berkenan memudahkan.
Dalam luasnya karunia kehidupan ini, hal yang paling penting adalah tentang bagaimana kita berproses, bukan pada hasil yang akan dicapai. Urusan kita hanyalah bagaimana kita bisa berproses dengan sebaik mungkin. Kita memang tidak pernah lepas dari pengharapan, dan salah satu harapan yang selalu terlontar adalah keinginan memperoleh hasil yang terbaik. Wajar, bila demikian. Tapi apa yang terbaik menurut Allah itu belum tentu sama dengan definisi terbaik yang ada dalam kamus hidup kita. Walhasil kadang ketidaksamaan persepsi itu berbuntut kekecewaan dan bahkan bisa berujung pada pesimisme. Padahal Allah yang lebih tahu segalanya, Dia yang lebih tahu mana yang terbaik untuk kita.. karena yang terbaik menurut kita belum tentu akan benar-benar baik untuk kita...
maka dalam hidup ini urusan kita adalah tentang bagaimana kita bisa berproses sebaik mungkin. Tentang bagaimana kita berusaha semaksimal mungkin. Dan tentang bagaimana kita mau sekuat tenaga berupaya menyempurnakan ikhtiar. Masalah hasil,, itu sudah menjadi hak prerogatif Allah, dia pasti hanya akan memberi apa-apa yang terbaik untuk kita menurut kemahaluasan Ilmu-Nya.
Dalam belajar pun demikian.
Bagi kita yang terpenting adalah bagaimana kita bisa berusaha sebaik mungkin dalam usaha menuntut ilmu. Juga tentang bagaimana kita bisa menjalani ”proses yang bersih” selama masa pembelajaran itu. Serta bagaimana kita mau mengoptimalkan potensi, jujur dalam berbuat dan bertindak, dan bagaimana kita berupaya menjaga kelurusan hati dan niat. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya,, masalah hasil, biarlah Allah saja yang menentukan.
Lulus, wisuda, mendapat gelar, dan seterusnya, merupakan suatu keniscayaan bagi kita yang tengah menikmati bangku perkuliahan. Namun apakah itu merupakan nilai patokan hasil yang kita inginkan? Tentu tidak sekadar itu. Bagi kebanyakan orang, nilai mungkin dianggap patokan, ukuran keberhasilan, tapi tidak selamanya mutlak demikian. Orang pun sering hanya melihat hasil yang sudah kita capai tanpa menilik seperti apa proses yang kita jalani, tanpa mengecek sudah benarkah langkah kita selama berproses. Akan tetapi Allah lah penilai terbaik, Dia menilai secara komprehensif, segala proses yang kita lalui tak sedikitpun lepas dari pengawasan-Nya.
Dalam belajar, yang kita cari dan ingin kita serap sebanyak-banyaknya adalah ilmu yang kita dapat selama proses perkuliahan. Tentang nilai bagus, itulah bonus.. walaupun kenyataan dalam masyarakat luas standart keberhasilan itu dilihat dari hasil yang kasat mata. Maka bagi kita tantangannya adalah bagaimana kita bisa berproses sebaik mungkin namun tetap bisa bersaing, dan bisa berprestasi sebaik mungkin!
Insya ALLAH,, Semoga Allah berkenan memudahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar