Jumat, 06 Februari 2009
Bertandingkan batu
kemarin bersama keluarga saya melihat berita. warga jawa timur lagi heboh... pasalnya ada bocah cilik yang menemukan batu setelah terdengar petir yang mana batu itu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. wal hasil berbondong-bondong orang datang menyatroni rumah adik kecil tadi untuk minta diobati. caranya??? gampang,, air mineral segelas, kedalamnya dimasukan batu tadi, trus batunya diambil dan airnya diminum deh. katanya itu air penyembuh...
weh kok bisa ya??? kok bisa-bisanya orang-orang serta merta langsung pepercaya aja? padahal menurut saya itu adalah hal yang janggal yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah... (ini sih sok tahunya saya) herannya lagi kok ya pada mau sampe antri gitu pada hal yang belum jelas?
menanggapi itu kakak saya secara spontan langsung berkomentar, komentar yang ditujukan buatku dan satunya lagi buat mereka yang sedang diberitakan. untukku beliau bilang "tuh dek, tantangan, bisa jadi kedepan yang kamu hadapi sejenis itu. hm,, dokter saingan sama batu". kemudian sambil bercanda beliau mengomentari orang yang berbondog-bondong antri "kok mereka repot-repot antri sih?? kok mereka ga kepikiran buat masukin aja tuh batunya ke sumur apa kolam, biar tinggal ambil airnya kan?" hehe, dasar kakakku ini memang suka bercanda.
beliau kemudian bercerita. dulu jaman mengerjakan proyek tower, tanah galian di 4 titik fondasi tower memunculkan air yang kebelulan warnanya berbeda semua, ada hijau-coklat-bening-satu lagi saya lupa warna apa, singkatnya ke-4nya berbeda warna, padahal lokasinya berdekatan. tiba-tiba saja, tanpa diduga, dan entah dari mana sumber beritanya, masyarakat berduyun-duyun datang membawa botol kosong untuk mengambil air dari ke-4 lokasi tadi. mereka mempercayai itu air mujarab, bin sakti,, kok bisa ya???
hm,, kembali ke berita, dalam liputan itu, reporter mewawancarai dokter setempat. dokter bilang siy penyembuhan yang dipercayai itu semacam memiliki efek psikologis. sugesti. kalau dalam pikiran saya, mungkin semacam pikiran positif atau karena kekuatan persepsi diri, bukan karena khasiat dan manjuritas dari batu yang katanya "habis kesamber gledek". lha batunya kesamber gledek beneran apa enggak saja juga ga tahu, kan batu ditemukan setelah terdengar petir...
yah,, saya hanya bisa menarik kesimpulan, bahwa ternyata masyarakat kita masih "masyarakat yang heboh". yang mudah saja percaya pada hal yang -maaf, menurut saya- "tidak jelas". padahal berbagai hal yang sudah banyak terpampang jelas bukti malah pada tidak dipercaya. ya, (lagi-lagi menurut saya) hal seperti itu sifatnya hanya kehebohan sementara saja, tidak lama berselang sudah reda, kemudian digantikan dengan kehebohan baru lagi.
saya hanya berharap, agar masyarakat kita lebih kritis dan lebih panjang dalam berpikir. juga agar lebih memahami/menerapkan kembali konsep bahwa apa pun usaha yang kita tempuh untuk meraih kesehatan, yang memberi kita sehat/ sakit hanya Allah saja, bukan benda.
"wah, dokter sekarang saingan sama batu" lha kok bisa???
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar