Peta Persebaran Daerah Tertinggal Sumber: perdesaansehat.or.id |
Pilar Perdesaan Sehat sumber: perdesaansehat.or.id |
Peta Persebaran Daerah Tertinggal Sumber: perdesaansehat.or.id |
Pilar Perdesaan Sehat sumber: perdesaansehat.or.id |
Gambar ini saya culik (dengan izin) dari profil BBM adik kelas saya. Ada sentilan kali pertama saya membacanya. Pas benar dengan kecamuk rasa yang sedang saya alami.
Serasa kembali diingatkan.
Kali pertama diajak nonton "Chef", saya kira bakalan ketemu dengan lomba-lomba macam 'Master Chef', 'Top Chef', 'Like a Chef' atau acara masak-masak seperti 'Makan Besar' maupun acara barunya Chef Juna. Ternyata saya salah besar. "Ini judul film dek", kata suami saya. Mendadak pikiran saya malah melompat pada tikus kecil fans nya Gustav dalam kisah animasi Rattatoulie. Dan,, tetot lagi-lagi saya salah.
Ternyata "Chef" merupakan drama komedi yang mengisahkan seorang Carl Casper, chef kepala sebuah restoran terkenal yang kehilangan pekerjaannya kemudian mencoba usahanya sendiri diatas 'food truck'. Jalan ceritanya terasa dekat dengan kehidupan harian kita, diantaranya dalam adegan dimana Carl bersitegang dengan pemilik restoran. Tulisan pedas seorang food blogger sekaligus kritikus makanan mebuat carl tertantang menyajikan menu baru kreasinya. Namun apadaya, pemilik restoran kukuh pada pendiriannya: menu tidak boleh berubah sedikitpun. Lantas bagaimana sikap Carl? Daripada penasaran.. tonton sendiri ya film nya... :) oia, selain tentang pekerjaan, film ini dibumbui juga lho dengan konflik keluarga.
Nah, dari film "Chef" ini saya mendapat beberapa pelajaran:
1. Setinggi-tingginya posisimu saat bekerja di tempat orang lain tetap saja kamu 'buruh', sebaliknya serendah apapun kalau itu usaha yang kau rintis sendiri kamu lah 'bos' nya.
2. Beranilah mengambil resiko.. keluarlah dari tempat yang keliatannya seperti comfort zone, yang sebenarnya belum tentu benar-benar membuatmu nyaman.
3. Jadilah kreatif, karena kadang kala kreatifitas itulah yang membuatmu 'survive'
4. Melek teknologi. Manfaatkan perkembangan teknologi untuk hal positif, salah satunya untuk marketing seperti yang dilakukan Percy (anak Carl)
5. Perbaikilah hubungan dengan anak, dan percayalah banyak keajaiban yang akan terjadi dalam hidup.
6. Dan seterusnya monggo yang udah nonton,, diambil pelajaran sendiri dan silakan ditambahkan.. ;)
Pak suami (P) : Dek, tahu nggak, buat ngidupin tu genset butuh berapa liter ?
Saya (s) hah? Apa? Hm,, emang berapa?
P : itu, berapa liter solar yang dibutuhkan buat nyalain genset yang di kantor? Coba tebak!
S : berapa ya? Kayaknya banyak,, 100 liter?
P : salah
S : ooh,, kebanyakan ya *polos (jujur saya enggak tahu, bener-bener tebakan ngasal tadi itu)
P : jadi, untuk mengoperasikan sebuah genset berkapasitas 1megawatt dalam kurun waktu 24 jam dibutuhkan solar sebanyak 10.000 liter dek. Luar biasa banyak kan? Perubahan energi dari solar tadi menjadi energi listrik kira-kira sebesar 30% saja dek.
S : *manggut-mangut (serius banget sih ini suamiku ini)
S : selebihnya jadi energi panas ya (dan jadi bunyi juga kan ya?) kalo cuma 30% efisiensinya kenapa ga ngembangin dari gas ya? Kan kita punya banyak to gas alam, apa sukur-sukur pake Biogas gitu energi yang terbarukan..
P : sampai saat ini sih yang dinilai paling efisien tetap bahan dari fossil sih dek.. eh ngomong-ngomong,, agak melenceng ya,, jangan salah lho ya,, kita memang punya gas alam, tapi beda lho sama gas yang dipake di rumah. Yang di rumah itu LPG, negara kita import besar-besaran dek..
sumber: en.tempo.co |
S: “Mas, inget salah satu adegan di film masha and the bear? Yang masha rebutan mulu sama anak panda, trus terakhir lari-larian yang akhirnya malah jadi nyalain listrik se kota itu lho..
P: oh,, iya,, yang di turbin itu ya
S: asyik kali ya kalo kita punya kayak gitu,, bisa sekalian olahraga..
P: capek banget lah dek,,
S: eh, mas tadi yang tentang genset. Misal ya lost energi untuk transmisi listrik (selama distribusi) tidak kita perhitungkan, satu genset yang mas ceritain tadi bisa buat ngapain apa aja? Buat nyalain apa gitu?
P: oh, itu kan gensetnya kapasitas 1MW, ya kalo buat nyalain rumah yang pake 900watt ya bisa buat nyalain sekitar 1.111 rumah dek.
S: banyak juga ya,, eh tadi mas bilang 24 jam butuh 10.000 liter ya? Berarti 1 rumah itu per 24 jam butuh sekitar 9 liter solar dunk.. solar sekarang berapa? 5500 ya? Wa berarti mahal juga ya..
P: nah itu lah,,
S: @-@
sumber: en.tempo.co |
sumber: goodreads |