Selasa, 28 Oktober 2014

Belajar dari "Chef"

Kali pertama diajak nonton "Chef", saya kira bakalan ketemu dengan lomba-lomba macam 'Master Chef', 'Top Chef', 'Like a Chef' atau acara masak-masak seperti 'Makan Besar' maupun acara barunya Chef Juna. Ternyata saya salah besar. "Ini judul film dek", kata suami saya. Mendadak pikiran saya malah melompat pada tikus kecil fans nya Gustav dalam kisah animasi Rattatoulie. Dan,, tetot lagi-lagi saya salah.

Ternyata "Chef" merupakan drama komedi yang mengisahkan seorang Carl Casper, chef kepala sebuah restoran terkenal yang kehilangan pekerjaannya kemudian mencoba usahanya sendiri diatas 'food truck'. Jalan ceritanya terasa dekat dengan kehidupan harian kita, diantaranya dalam adegan dimana Carl bersitegang dengan pemilik restoran. Tulisan pedas seorang food blogger sekaligus kritikus makanan mebuat carl tertantang menyajikan menu baru kreasinya. Namun apadaya, pemilik restoran kukuh pada pendiriannya: menu tidak boleh berubah sedikitpun. Lantas bagaimana sikap Carl? Daripada penasaran.. tonton sendiri ya film nya... :) oia, selain tentang pekerjaan, film ini dibumbui juga lho dengan konflik keluarga.

Nah, dari film "Chef" ini saya mendapat beberapa pelajaran:

1. Setinggi-tingginya posisimu saat bekerja di tempat orang lain tetap saja kamu 'buruh', sebaliknya serendah apapun kalau itu usaha yang kau rintis sendiri kamu lah 'bos' nya.

2. Beranilah mengambil resiko.. keluarlah dari tempat yang keliatannya seperti comfort zone, yang sebenarnya belum tentu benar-benar membuatmu nyaman.

3. Jadilah kreatif, karena kadang kala kreatifitas itulah yang membuatmu 'survive'

4. Melek teknologi. Manfaatkan perkembangan teknologi untuk hal positif, salah satunya untuk marketing seperti yang dilakukan Percy (anak Carl)

5. Perbaikilah hubungan dengan anak, dan percayalah banyak keajaiban yang akan terjadi dalam hidup.

6. Dan seterusnya monggo yang udah nonton,,  diambil pelajaran sendiri dan silakan ditambahkan.. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar